Kapolda Aceh Irjen Pol Rio Septianda Djambak menegaskan situasi provinsi ujung barat Indonesia tersebut kondusif menjelang pemungutan suara pilkada serentak 2017.
“Perlu saya informasikan bahwa perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di Aceh cukup kondusif menjelang pemungutan suara pilkada serentak,” kata Irjen Pol Rio Septianda Djambak di Banda Aceh, Jumlah.
Meskipun demikian, kata dia, di beberapa wilayah di Aceh timbul gejolak dari pengaruh dinamika politik. Namun, gejolak tersebut bisa ditangani dengan baik.
Jenderal berbintang dua tersebut mengatakan, gejolak tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat. Gejolak itu merupakan hal yang wajar dalam proses demokrasi.
Kapolda mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan. Ada delapan rawan yang akan mendapat pengamanan lebih. Namun, daerah rawan tersebut belum bisa disebutkan.
“Pengaman daerah rawan akan ditempatkan hingga satu SSK atau satuan setingkat kompi personel. Sedangkan pola pengamannya meliputi deteksi, antisipasi, pencegahan, dan penegakan hukum,” kata dia.
Polda Aceh, lanjut dia, berupaya mengamankan pilkada serentak di Aceh semaksimal mungkin. Polisi hadir untuk menjamin dan memastikan masyarakat mengikuti pesta demokrasi tanpa ada intimidasi dan paksaan dalam memilih pemimpinnya.
“Karena itu, kami juga berharap kehadiran personel Brimob yang BKO ke Aceh bisa memberi kontribusi positif bagi keamanan dan ketertiban masyarakat Aceh dalam menghadapi pemilihan kepala daerah,” kata Irjen Pol Rio Septianda Djambak.
Pemungutan suara pilkada di Provinsi Aceh digelar 15 Februari 2017. Pilkada tersebut digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2017-2022 dengan pemilihan 16 bupati serta empat wali kota dan wakil dari 23 kabupaten/kota. Antara