Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banda Aceh akan menggelar razia gabungan besar-besaran mulai pekan ini.
Razia yang ikut melibatkan TNI, Satuan lalulintas, intel, reskrim dan BKO bertujuan untuk menghambat peredaran senjata api illegal menjelang pelaksanaan Pilkada Aceh serentak
Hal demikian disampaikan Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol. T Saladin disela-sela simulasi pengamanan Pilkada kota Banda Aceh di halaman Mapolresta Banda Aceh, Selasa (17/01).
Saladin bersama Dandim 0101 meminta pengertian dari masyarakat terkait dengan akan adanya razia-razia tersebut. Menurut Saladin, razia akan dilakukan dengan fokus mencegah peredaran senjata api illegal.
“Dalam waktu dekat ini kami lakukan razia gabungan, sasaran utama adalah senjata illegal dan barang-barang illegal lainnya, yang merasa terganggu kami minta maaf, tapi tolong sopan, dan jangan coba-coba maen senjata di Banda Aceh,”ujarnya.
Pada kesempatan itu Saladin menyebutkan sejauh ini jajaran Polresta serta TNI sudah siap untuk mengamankan Pilkada kota Banda Aceh.
Menurutnya, pada 21 Januari 2017 nanti pihaknya akan melakukan penyambutan 1900 personil BKO. Khusus untuk Polresta Banda Aceh diberikan jatah 160 personil yang akan disebarkan pada 11 titik yang dinilai rawan. Selebihnya akan disebar keseluruh Polres jajaran Polda Aceh
Sejauh ini kata Saladin kondisi kota Banda Aceh sangat baik, kedua kandidat yang bertarung dinilainya cukup dewasa. Namun ia mengingatkan agar kampanye kandidat dilakukan dengan membawa kesejukan ditengah-tengah masyarakat.
Selain itu Ia juga mengingatkan, bahwasanya berbeda partai dan pilihan bukan berarti bermusuhan, karena rakyat Aceh semua bersaudara.
Seperti diketahui Pilkada Pemilihan walikota dan wakil walikota Banda Aceh periode 2017-2022 dilaksanakan pada 15 Februari 2017. KIP Kota Banda Aceh menetapkan dua pasangan calon pada Pilkada nanti, masing-masing calon nomor satu Illiza Sa’aduddin Djamal-Farid Nyak Umar dan nomor dua Aminullah-Zainal Arifin.