Tiga calon Gubernur Aceh hadir pada kegiatan silaturrahmi dan ngopi pagi pelaksanaan Pilkada Aceh Damai tahun 2017 di restoran Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (10/01).
Ketiga calon gubernur itu masing-masing, calon gubernur nomor urut satu Tarmizi Karim, Calon Gubernur nomor urut dua Zakaria Saman, dan calon gubernur nomor urut empat Zaini Abdullah.
Sedangkan calon gubernur Nomor urut tiga Abdullah Puteh dihadiri oleh cawagub Sayed Mustafa Usab, calon gubernur nomor urut enam Irwandi Yusuf dihadiri cawagub Nova Iriansyah, sementara cawagub nomor urut lima Muzakir Manaf hanya diwakili oleh Tim sukses.
Hadir pada kegiatan itu Plt Gubernur Aceh Soedarmo, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh Raja Nafrizal, Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi dan Ketua Panwaslih Samsul Bahri.
Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi mengatakan, sejauh ini tahapan Pilkada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022 berjalan dengan baik, meskipun ada sejumlah catatan-catatan yang harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak.
Ridwan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah dengan cepat menyelesaikan sejumlah persoalan yang sempat terjadi di beberapa kabupaten-kota. Ia berharap kepada semua pasangan calon agar mengingatkan tim suksesnya hingga ketingkat gampong untuk menjaga kesepakatan Pilkada damai yang telah ditanda tangani pada 10 November 2016 silam.
“Kami berharap kepada semua pihak, kondusifitas yang hari ini kita rasakan dengan baik meruapkan kerjasama kita semua, hendaknya mampu kita pertahankan, semoga Pilkada ini tidak merusak ketentraman masyarakat yang tinggal di Aceh ini, Kami berharap kita terus menjaga kesepakatan damai sampai terpilihnya gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2017-2022,”ujarnya.
Ridwan menyebutkan hanya satu dari enam pasang calon gubernur dan wakil gubernur Aceh yang merupakan putra-putra terbaik Aceh yang akan dipilih oleh masyarakat untuk memimpin Aceh lima tahun kedepan.
Ia berharap siapapun yang memenangkan Pilkada 15 Februari 2017 nanti, maka kemenangan tersebut bukanlah kemenangan pasangan calon semata, atau kemenangan partai politik maupun kemenangan dari tim sukses, akan tetapi menjadi kemenangan bagi seluruh rakyat Aceh.
“Artinya ada lima pasangan yang tidak terpilih. Maka siapapun yang nanti akan jadi gubernur dan wakil gubernur agar didukung sehingga rakyat Aceh bisa hidup dalam kemakmuran.”ujarnya.