Hujan deras yang mengguyur wilayah barat selatan Aceh (Basela) dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, dan Nagan Raya, Kamis (5/1) dilanda banjir luapan sungai dengan ketinggian 20 cm hingga 1 meter. Sampai berita ini diturunkan dilaporkan belum ada korban jiwa, namun diperkirakan ratusan warga mulai mengungsi ke lokasi aman.
Data yang diperoleh Analisa menyebutkan, tujuh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat yang terendam banjir luapan sungai diantaranya Kecamatan Johan Pahlawan, Meureubo, Sungai Mas, Woyla, Woyla Timur, Woyla Barat, dan Arongan Lambalek, dengan jumlah 39 gampong dan ketinggian air 40 cm-1 meter.
Menurut data BPBD Aceh Jaya, banjir melanda tiga kecamatan masing-masing Pasie Raya, Teunom, dan Krueng Sabee meliputi 33 gampong (desa) dengan ketinggian air 20 cm-1 meter.
Sedangkan menurut data BPBD Nagan Raya, banjir melanda wilayah Kecamatan Tripa Makmur meliputi tujuh desa, yakni Lueng Keube Jagat, Panton Pange, Ujong Krueng, Neubok Ye PK, Neubok Ye PP, Mon Dua, dan Kabu dengan ketinggian rata-rata 1 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Syahluna Polem menyebutkan, banjir luapan sungai tersebut paling luas merendam wilayah Kecamatan Woyla Timur meliputi 15 gampong dan Woyla Barat 14 gampong yang berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Krueng Woyla.
Hingga Kamis (5/1) malam, sebut Syahluna, belum ada korban jiwa dalam musibah banjir yang terjadi sejak pagi itu, namun satu unit rumah warga di Gampong Lancong, Kecamatan Sungai Mas mengalami kerusakan akibat diterjang air bah.
Sementara titik pengungsian baru berada di Desa Alue Meuganda, Blang Luah, dan Gunong Manyang, Kecamatan Woyla Timur. Selain itu, BPBD juga berupaya melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir, sedangkan kerusakan lainnya masih dalam pendataan.
Ratusan Rumah
Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Aceh Jaya, Rimbawan kepada Analisa via seluler mengatakan, banjir sudah mulai merendam ratusan rumah masyarakat di sana sejak Rabu (4/1) sekitar pukul 16.00 WIB menyusul hujan deras sejak Selasa (3/1) malam.
Banjir di tiga kecamatan tersebut mencapai ketinggian rata-rata mencapai 20 cm-1 meter. Namun, di sana sampai saat ini belum ada warga mengungsi. Walau demikian, BPBD setempat sudah menyediakan dapur umum di Kecamatan Pasie Raya untuk persiapan apabila ada pengungsi nantinya.
BPBD bersama Satgas SAR, PMI, Tagana, dan Rapi hingga saat ini terus melakukan evakuasi dan penyelamatan warga yang terisolir oleh banjir. “Bersama tim gabungan, kita terus menjelajahi lokasi banjir hingga ke desa terisolir. Apalagi hujan masih mengguyur, takutnya air terus meninggi,” ungkapnya.
Ditambahkan, badan jalan nasional Calang-Meulaboh, tepatnya di Desa Blang Baro, Kecamatan Teunom, sejak Kamis (5/1) pagi belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat maupun dua karena digenangi air setinggi 50 cm. Hanya truk besar yang bisa melintas dengan ekstra hati-hati.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Teuku Rahmatsyah kepada Analisa menjelaskan, tercatat 7 gampong dalam Kecamatan Tripa Makmur dilanda banjir luapan yang disebabkan curah hujan cukup tinggi sejak Rabu (4/1) malam.
Dikatakannya, luapan air sungai Lami mulai memasuki rumah warga sejak malam hari dan kini hampir mencapai ketinggian 50 cm. Sekitar pukul 08.00 WIB kemarin, air sungai sudah menggenangi 7 gampong dengan ketinggian dalam rumah mencapai 1 meter. Sementara ketinggian air di badan jalan mencapai 50 cm.
Teuku Rahmatsyah menambahkan, untuk tujuh desa dalam Kecamatan Tripa Makmur hingga menjelang sore kemarin sebagiannya banjir sudah mulai surut.Walaupun demikian, petugas BPBD tetap siaga di lokasi untuk memberikan informasi selanjutnya. Juga menyediakan bantuan berupa logistik untuk korban banjir. analisa