Pelaksana Tugas walikota Banda Aceh, Hasanuddin berharap pelaksanaan Pilkada pemilihan walikota banda Aceh 2017 nanti bisa berlangsung sukses dan menjadi pilot project bagi Pilkada-pilkada lain diseluruh Aceh.
Hal demikian disampaikan Hasanuddin pada Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompimda) Kota Banda Aceh di Aula Balai Kota Banda Aceh, Kamis (03/11).
Hadir pada kegiatan tersebut, Pihak kepolisian Polresta Banda Aceh dan jajaran, Kodim 0101 BS, KIP Kota Banda Aceh serta jajaran hingga ketingkat PPS, Panwaslih, DPRK Banda Aceh, para keuchik dan imum mukim sekota Banda Aceh.
Hasanuddin mengatakan dalam rangka pemilihan walikota Banda Aceh pada Februari 2017 nanti, pemko Banda Aceh telah memberikan fasilitas pendukung untuk KIP, Panwaslih dan Polresta Banda Aceh.
Ia mengingatkan, Pilkada merupakan tanggungjawab semua komponen warga mulai dari pemerintah kota, TNI/Polri, KIP, Panwaslih serta masyarakat kota Banda Aceh, oleh karena itu ia mengajak semua pihak untuk menyukseskan Pilkada Banda Aceh agar berjalan aman dan lancar.
“Untuk itu mari kita mendukung Pilkada di Banda Aceh agar dapat berjalan aman, tertib dan lancar,”lanjutnya. Pada kesempatan itu Hasanuddin berharap kepada KIP dan Panwaslih Banda Aceh agar melaksanakan Pilkada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kemudian ia meminta kepada seluruh instansi pemerintah khususnya PNS Banda Aceh agar menjaga netralitas dan menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017. “Ini sebagaimana intruksi bapak gubernur juga, selain PNS, keuchik dan mukim dan jajarannya bahwa netralitas adalah hal utama supaya Pilkada ini berjalan lancar, netralitas kita ikut memberikan kenyamanan bagi masyarakat,”lanjutnya.
Ia mengajak semua pihak menjaga kedamaian dan ketertiban umum selama proses pilkada berlangsung, dan meminta semua pihak agar segera memberikan informasi jika melihat adanya potensi gangguan kamtibmas pada saat tahapan pilkada berlangsung sampai berakhirnya tahapan Pilkada.
Ia menambahkan, sebagai sebuah proses, penyelenggaraan Pilkada dalam prakteknya tidak akan lepas dari berbagai tantangan dan hambatan yang berpotensi melunturkan nilai-nilai demokrasi. “Hal tersebut semestinya perlu disikapi sejak dini dan dimulai dari tingkat gampong guna mendorong stabilitas keamanan politik dalam rangka suksesi pemilihan kepala daerah,” sebutnya.
Namun ia menyebutkan Kota Banda Aceh merupakan barometernya Aceh. Perhatian berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional masih cukup besar untuk Banda Aceh, termasuk soal penyelenggaraan Pilkada. “Dan Alhamdulillah, Kota Banda Aceh hari ini masih relatif aman dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini dapat kita lihat pada pemberitaan di media cetak maupun media eletronik. Mudah-mudahan suasana keamanan dan kenyamanan ini dapat terus berlangsung sampai dengan proses pemungutan suara maupun pasca berakhirnya Pilkada 2017 nanti,” harapnya.
Selain itu kata Hasanudin, informasi yang diterima pihaknya dari polresta Banda aceh, menjelang hari H nantinya juga akan diberlakukan jam malam bagi warga kota Banda Aceh, tujuannya untuk mewujudkan Pilkada damai di kota Banda Aceh.
“Tapi kita berharap sebelum jaga mala mini dibuat, agar kita sama-sama panggil dulu pra keuchik dan kepala-kepala dusun untuk kita busat kesepahaman bersama, agar jangan salah faham dikemudian hari,”ujar Hasanuddin yang juga Kadishubkominfo Aceh itu.