Baitul Mal Aceh kembali menyalurkan beasiswa sebesar Rp 3,8 milyar kepada 1.405 mahasiswa dan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu tahun 2016.
Penyaluran beasiswa tersebut diserahkan secara simbolis oleh Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Dr Armiadi Musa MA, didampingi Kepala Sekretariat dan Ketua Dewan Pertimbangan Syariah Baitul Mal Aceh, Kamis (27/10/2016) di Aula gedung LPTQ Aceh.
“Penyaluran hari ini untuk dua program beasiswa yaitu kepada Mahasiswa DIII/S1 dari keluarga miskin yang sedang mengerjakan tugas akhir dan Bantuan Keuangan Berkelanjutan bagi Pelajar Dari Keluarga Miskin Tingkat SD, SLTP, dan SLTA,”kata Armiadi.
Untuk tingkat mahasiswa diberikan kepada 763 penerima sekali kasih, setiap mahasiswa mendapatkan uang Rp 2 juta. Sedangkan untuk tingkat siswa diberikan secara berkelanjutan sebesar Rp 300 ribu per siswa untuk 642 penerima.
Armiadi mengatakan dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban mereka yang masih menempuh pendidikan di bangku sekolah dan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir di kampus-kampus mereka.
“Kita dapat merasakan ketika sedang mengerjakan tugas akhir kuliah seperti membuat skripsi dan tugas akhir lainnya sangat banyak kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, oleh sebab itu semoga dapat membantu mereka,”tambanya.
Armiadi menjelaskan para penerima tersebut sudah melewati proses verifikasi yang ketat dari tim Baitul Mal Aceh, baik melalui proses wawancara atau turun langsung ke rumah-rumah penerima untuk dipastikan bahwa penerima tersebut dari keluarga miskin.
Jika pun ada kesilapan para amil, misalnya termasukkan yang tidak berhak menerima bantuan, penerima sendiri boleh melaporkan bahwa yang bersangkutan tidak berhak menerima, nanti akan disalurkan kepada yang berhak.
Armiadi berharap kepada mahasiswa penerima besiswa tugas akhir agar benar-benar memanfaatkan untuk kebutuhan penyelesaian studi. Bantuan itu tidak dibenarkan berbelanja untuk kebutuhan lainnya di luar kebutuhan pendidikan.
“Jangan nanti uang itu digunakan untuk mengganti smartphone baru, atau membeli hal-hal yang tidak berkaitan dengan tujuan pemberian beasiswa tersebut,”tambah Armiadi.
Lebih lanjut armiadi mengatakan, etikanya para penerima zakat (mustahik) mendoakan agar para pembayar zakat (muzakki) mendapatkan ketentram hati, sehingga tergerakkan hati para pembayar zakat tersebut untuk terus menyalurkan hak-hak fakir miskin yang ada pada mereka.
Terakhir ia menyampaikan bahwa beasiswa tersebut akan distransfer ke rekening masing-masing mustahik. Semoga ke depan jumlah zakat di Baitul Mal Aceh semakin meningkat dan dapat ditingkatkan pula jumlah penerimanya.