Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh Ahmad Farid menyebutkan sektor pariwisata menjadi primadona untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Aceh.
Hal demikian disampaikan Ahmad Farid pada seminar kajian ekonomi regional provinsi Aceh tahun 2016, di Aula Fakultas Ekonomi Unsyiah Banda Aceh, Rabu (28/09).
Ahmad Farid menyebutkan, kondisi perekonomian Aceh saat ini sudah semakin membaik dan bangkit. Menurutnya, posisi perekonomian Aceh tahun 2015 mengalami kontraksi sebesar -072 persen, sedangkan pada tahun 2016 ini ekonomi Aceh tumbuh positif 3,54 persen,
“Artinya sudah mulai terlihat adanya pertumbuhan, disamping itu inflasi di Aceh juga terkendali, sampai saat ini sebesar 2, 34 persen, ini mengindikasikan ekonomi kita sudah tumbuh dan mulai bangkit,”lanjutnya.
Namun kata Ahmad Farid, pertumbuhan ekonomi Aceh sebagian besarnya ditopang oleh anggaran pemerintah atau APBA, padahal diakui Farid pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi justru didorong oleh sektor swasta.
Menurut Farid, untuk mengatasi ketergantungan pada APBA dalam jangka pendek dan jangka menangah adalah dengan memberikan perhatian pada sektor priwisata.
Farid menjelaskan, pariwisata merupakan sektor yang paling menjanjikan, yang paling mudah dan paling murah untuk dikembangkan saat ini, namun kata Farid, untuk menunjang pariwisata diperlukan kerjsama dari berbagai pihak dan juga kesiapan masyarakat untuk mengambangkan pariwista.
“Kita tau Aceh sudah melaunching branding baru light of Aceh, ini perlu kita dorong dan kembangkan, sehingga kita unggul, kita tunjukkan keluar bahwa Aceh aman dan nyaman serta banyak destinasi yang bisa dikunjungi,”ujarnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, jika sektor pariwisata berkembang maka dengan sendirinya akan banyak menunjang berkembangnya sektor-sektor lain seperti sektor perhotelan, transportasi dan UMKM. Dengan demikian penggangguran dan kemiskinan di Aceh juga akan menurun dengan sendirinya.
“Dengan demikian uang akan banyak masuk kesini, maka pengangguran akan berkurang kemiskinan akan bekurang. Kita bayak destinasinya, cuma bagiamana ini dikelola secara professional dan baik sehigga orang mau datang ke Aceh,”pungkasnya.