Iranda Novandi, menyatakan dirinya siap maju sebagai calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi Aceh masa periode 2015-2010.
Kepastian percalonan sebagai Ketua PWI Aceh itu terungkap dalam deklarasi pencalonan Iranda Novandi sebagai calon Ketua PWI Aceh masa periode 2015-2010 yang dilaksankan di Dhapu Kopi, Rabu (21/10) di Banda Aceh.
Dalam deklarasi yang mengambil tema “Langkah Boleh Berbeda, Tujuan Tetap Satu” turut hadir empat calon Ketua PWI Aceh yaitu Imran Joni (Rakyat Aceh), Aldin Nanggolan (Waspada), Nasir Nurdin (Serambi), dan Tarmili Usman (Haba Raya), serta pengurus dan anggota PWI Aceh.
Iranda menyatakan, bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua PWI Aceh bukan untuk mencari jabatan atau uang, tapi untuk melakukan pembenahan kualitas dan kapasitas wartawan di Aceh.
“Saya tidak ada program khusus yang dapat dijanjikan, hanya ada satu program yang akan saya lakukan jika terpilih menjadi Ketua PWI Aceh, yakni program pemberdayaan wartawan,”ujar Iranda Novandi dalam deklarasi tersebut.
Dikatakan, pemberdayaan wartawan itu meliputi tiga hal yaitu, pertama, melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), kedua, pemberdayaan kesejateraan wartawan, dan ketiga, pemberdayaan dari media.
Menurut dia, peningkatan SDM sangat penting dilakukan mengingat 80 persen wartawan di Aceh, bahkan di Indonesia semua otodidak. Bisa dikatakan hanya berapa persen saja wartawan di Aceh lulusan sarjana.
Untuk itu, kata Iranda peningkatan sumber daya manusia harus harus terus dilakukan, sehingga tidak munculnya istilah wartawan gadungan, wartawan tanpa surat kabar, wartawan bodrek, dan berbagai jenis wartawan lainnya.
Seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang telah dilakukan dewan pers itu menjadi solusi terakhir untuk menghilankan wartawan non berkompeten. “Jika ini berlaku di 2016 non kompeten mungkin tidak akan terakomodir oleh berbagai nara sumber, sebab dewan pers menyatakan bahwa yang tidak berkompeten nara sumber berhak untuk menolak di wawancarai, untuk itu, peningkatan SDM sangat dibutuhkan bagi wartawan di Aceh,”jelas Wakil Kepala Perwakilan Analisa Banda Aceh tersebut.
Selain itu, kata Iranda pemberdayaan kesejateraan waratwan juga sangat penting. Oleh karena itu, kita akan menghidupkan kembali koperasi yang selama ini tidak berjalan sama sekali, sehingga wartawan yang mengalami kesulitan dapat mengambil pinjaman di koperasi tersebut. “Misalnya butuh beras, gula, dan minyak makan mereka bisa mengambil di koperasi, itulah pemberdayaan kesejateraan,”terang Kepala Sekolah Jurnalis Indonesia PWI Aceh.
Kemudian, pemberdayaan dari segi media sendiri, dari segi media, wartawan di Aceh harus mampu mempuyai media berstandar yang diakui dewan pers. “Memang PWI tidak bisa melakukan intervensi terhadap media, tapi PWI bisa member pencerahan bagi wartawan,”ungkapnya.
“Carilah media yang betul-betul bisa memberikan azas kehidupan dan kesejateraan, sehingga tidak muncul wartawan tanpa surat kabar maupun wartawan bodrek. Kita berharap kedepan tidak ada lagi media yang muncul hanya karena untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan lainnya,”paparnya.
“Kita menyambut baik deklarasi yang dilaksanakan oleh salah satu calon Ketua PWI Aceh Iranda Novandi,”ujar H. Harun Keuchik Leumiek saat menghadiri kegiatan tersebut.
H. Harun Keuchik Leumiek mengatakan, deklarasi ini merupakan sebuah ajang untuk bersilaturahmi antara para calon Ketua PWI, pengurus dan anggota PWI Aceh.
“Ada enam calon Ketua PWI yang akan bersaing mendapatkan kursi Ketua PWI Aceh, oleh karena itu, saya meminta kepada para calon Ketua PWI Aceh masa Periode 2015-2020 agar dapat bersaing secara sehat,”harapnya.
Untuk itu, H. Harun Keuchik Leumiek yang merupakan Penasihat PWI Aceh itu mengingatkan, bahwa menjadi Ketua PWI Aceh bukan hanya untuk mencari kekuasan, maupun mencari uang, tapi jadilah ketua PWI Aceh yang mampu membina dan mengurus anggota PWI, kalau bisa ketua PWI mengeluarkan uang untuk peningkatan kualitas dan kapasitas wartawan. “Saya rasa sosok Iranda Novandi sangat cocok menjadi Ketua PWI Aceh Periode 2015-2020,”ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Deklarasi HT. Anwar Ibrahim mengharapkan dalam pemilihan calon Ketua PWI Aceh tidak terjadi money politik, apalagi kita bukan partai politik. Money politik dapat merusak citra baik PWI Aceh.
“Marilah kita bersaing dengan tulus, ikhlas, dan saling menghargai sesama calon Ketua PWI Aceh, hindarilah money politik kalau hanya untuk mencari kursi Ketua PWI Aceh,”ujar Ketua Bidang Organiasi PWI Aceh.
Menurut dia, dengan kehadiran empat calon Ketua PWI Aceh pada deklarasi Iranda Novandi ini membuktikan bahwa Iranda seorang sosok yang layak menjadi Ketua PWI Aceh kedepan.
“Saya rasa Iranda Novandi mampu membawa PWI Aceh kearah yang lebih baik lagi, apalagi programnya di fokuskan untuk peningkatan SDM wartawan, dan para calon lain memberi apresiasi dengan pencalonan Iranda. Mereka menilai, memang layak dan pasntas memimpin pwi aceh lima tahun mentang,”ungkap HT. Anwar Ibrahim.