Sebanyak empat calon jamaah haji asal Aceh dipastikan gagal berangkat dikarenakan dalam kondisi sakit, namun sayangnya posisi yang kosong tersebut tidak bisa digantikan oleh calon jamaah lainnya dikarenakan proses pengurusan visa sudah ditutup.
Hal demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh Muhammad Daud Pakeh pada konferensi pers persiapan keberangkatan haji embarkasi Banda Aceh, Senin (07/09).
Daud Pakeh mengatakan total kouta haji Aceh tahun ini sebanyak 3.111 orang, namun setelah ditambah dengan para petugas TPIH, petugas kloter, dan tenaga medis seluruh jamaah calon haji asal Aceh berjumlah 3.200 orang.
Menurutnya, sejauh ini persiapan haji Aceh sudah 100 persen termasuk visa jamaah yang sebelumnya sempat dikhawatirkan. Ia menyebutkan, jamaah haji asal Aceh tahun ini dibagi kedalam delapan kloter penuh dan satu kloter gabungan.
“Setelah adanya gagal berangkat empat orang ini maka tinggal 3.196 orang. Jadi kouta kita tahun ini masih dikurangi 20 persen oleh pemerintah Arab Saudi karena masih renovasi masjidil haram,”ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Daud Pakeh menyebutkan dari 3.196, sebanyak 1.333 orang atau 42 persen dinyatakan berisiko tinggi terhadap kesehatan karena telah berumur diatas 60 tahun.
Sementara itu jamaah haji tertua pada musim haji tahun ini atas nama Siah Siman berusia 92 tahun berasal dari Aceh Timur, sedangkan jamaah termuda atas nama Wahyuni Ananda berusia 19 tahun, juga berasal dari Aceh Timur.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pengunjung atau keluarga juga tidak dibenarkan masuk kedalam komplek asrama haji, “Oleh karena itu kami kembali menghimbau kepada keluarga calon jamaah haji agar tidak perlu mengantar hingga sampai ke Banda Aceh,”lanjutnya.