Forum Pemuda Partai Golkar (FPPG) Aceh, Jumat, berunjuk rasa menolak rencana kedatangan Ketua Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono
Unjuk rasa itu berlangsung di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, dengan dihadiri Faisal Usman, ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Aceh versi Aburizal Bakri (ARB) dan Muntasir Hamid, sekretaris Partai Golkar Aceh
Dalam aksinya, puluhan pengunjuk rasa mengusung spanduk yang intinya bertuliskan penghadangan kedatangan Agung Laksono ke Aceh. Mereka juga membuat beberapa pernyataan untuk mencekal Ketua Partai Golkar hasil Munas Ancol ini.
Safwan Nurdin, koordinator unjuk rasa, mengatakan, Agung Laksono yang mengklaim diri sebagai Ketua DPP Golkar berencana datang ke Aceh pada Sabtu, 18 April 2015. Selaku kader Golkar yang sah di bawah kepengurusan ARB, ia menolak kedatangan Agung tersebut.
Ia mengatakan, putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menyatakan Agug Laksono dilarang menjalankan kepengurusan partai dengan memakai atribut Partai Golkar.
Oleh karena itu, Safwan menilai kedatangan Agung Laksono akan mencederai kedamaian Aceh yang sedang berjalan.
Menurut dia, Agung Laksono perusak demokrasi di Indonesia.
Para pengunjuk rasa meminta Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda membatalkan kedatangan Agung Laksono dengan cara menolak memberi pengamanan kepadanya.
“Kami meminta Agung Laksono membatalkan kedatangannya. Kami akan menghadang kedatangan Agung Laksono sejak dari Bandara Iskandar Muda (SIM) apabila yang bersangkutan memaksakan diri datang ke Aceh,” tegas Safwan Nurdin.
Safwan Nurdin menegaskan saat ini seluruh kader Partai Golkar di Aceh masih sangat solid. Oleh karena itu, kader Golkar di Aceh mengingatkan tidak datang ke Aceh. Jika datang, dikhawatirkan akan terjadi keributan sesama kader partai.
Aksi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut berlangsung tertib dengan dikawal puluhan polisi.
Selain di Bundaran Simpang Lima, massa juga menggelar aksi serupa di Gedung DPR Aceh yang jaraknya beberapa ratus meter dari persimpangan padat arus lalu lintas tersebut.(antara)