Partai Aceh: Banyak Eks Kombatan Belum Sejahtera

Partai Aceh bertekad untuk kembali memenangkan pemilihan gubernur/wakil gubernur Aceh pada tahun 2017 mendatang. Untuk memenuhi target itu partai Aceh meminta kader-kader partai Aceh untuk kembali bersatu.

Hal demikian dikatakan Wakil ketua Partai Aceh Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak pada Maulid akbar dan peresmian kantor Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) di Simpang Surabaya kota Banda Aceh, Selasa (06/04).

Abu Razak meminta kepada kader-kader partai Aceh yang saat ini menduduki posisi baik di eksekutif dan legislatif untuk memperjuangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat Aceh, terutama mantan kombatan GAM yang masih banyak belum terperhatikan sejak perdamaian Aceh pada tahun 2005 silam. Abu Razak mengakui masih banyak mantan kombatan yang belum memiliki pekerjaan.

“Kader partai Aceh harus kompak untuk memenuhi target-target kedepan, kalau sekarang target kita peningkatan ekonomi masyarakat dan kombatan,”ujarnya.

Abu Razak menambahkan untuk kesejahtraan mantan kombatan GAM menjadi tanggungjawab pemerintah Aceh, namun demikian pemerintah pusat diminta tidak lepas tangan.

Sementara itu terkait implementasi MoU Helsinki, Abu Razak meminta agar segera direalisasikan. Pihaknya akan duduk kembali dengan perwakilan Aceh di Jakarta terkait keberlanjutan perdamaian dan pembangunan Aceh.

Kepada masyarakat Abu razak mengharapkan agar sama-sama menjaga perdamaian Aceh dan memberikan masukan kepada pemerintah Aceh dalam rangka membangun Aceh yang sesuai dengan visi-misi Zaini Abdullah-Muzakir Manaf

Sementara itu Wali Nanggroe Aceh Malik mahmud mengingatkan partai Aceh sebagai partai perjuangan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Aceh. Menurutnya perjuangan yang harus dilakukan saat ini adalah mensejahtrakan rakyat Aceh dari segi perekonomiannya dengan program-program yang terukur dan tepat sasaran.

“Bagaimana kita membenahi ekonomi Aceh yang benar dengan program-program yang betul dan dapat dilaksanakan sesuai target. Kombatan menjadi persoalan besar, bagaimana caranya memikirkan  ini, bagaimana seharusnya mereka kita benahi, karena keadaan sekarang ini belum semua terladeni dengan baik,”ungkapnya.

Malik Mahmud mengakui banyaknya mantan kombatan yang belum sejahtera menjadi persoalan besar bagi Aceh saat ini, Karena diakuinya keadaan sekarang belum semuanya mendapatkan pelayanan dengan sempurna.

Diakuinya pemerintah Aceh dan pemerintah pusat bertanggungjawab terhadap kesejahtraan mantan kombatan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads