Sembilan Warga Aceh yang selama ini berada di Yaman, berhasildievakuasi dan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (02/3).
Mereka adalah Sauqi (27 tahun, mahasiswa asal Bireuen), Dendi Trisna Dhuhairi (35 tahun) mahasiswa program doktoralasal Pidie Jaya dan isterinya, Suryani binti Hamid Pardi, beserta 1 balita dan 5 anak-anak mereka, yaitu Aufa (laki-laki, usia 8 thn ) khadijah ( 7 thn) Aisyah (6 thn), Abdullah (5 thn), Fatimah (3 thn) dan Shafiyah (1 thn).
Dengan menggunakan maskapai Yaman Airways, mereka seluruhnya diberangkatkan Sabtu (28/2) dari Bandara Internasional Sana’a, Yaman. Kemudian Pemerintah Aceh memfasilitasi kepulangan mereka dari Jakarta – Aceh melaluij adwal reguler maskapai GA airways.Proses evakuasi ini merupakan permintaan dari warga Aceh yang berada di Yaman. Pemerintah Indonesia kemudian memfasilitasi mereka terutama yang tinggal di daerah kurang aman seperti Sana’a.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mahyuzar menjelaskan, proses evakuasi ini atas kerjasama KBRI di Sanaa dengan otoritas terkait di Yaman. Evakuasi dilaksanakan sebagai tanggapan KBRI Sanaa atas permintaan dari sebagian WNI di Yaman kepada pemerintah untuk memfasilitasi kembali ke Tanah Air.“Mereka dipulangkan karena permintaan individual terkait situasi terakhir di Yaman, dan pemulangan warga Aceh ini difasilitasi oleh Kemlu bekerja sama dengan Pemerintah Aceh,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, perkembangan situasi di Yaman semakin tidak kondusif setelah kelompok milisi Al-Houthi mengambil alih pemerintahan dan juga menguasai ibu kota Sana’a.
PemerintahRI mengkhawatirkan situasi politik yang terus berkembang itu akan menciptakan krisis keamanan yang dapat memakan korban sipil, terutama WNI yang berada di sana. Menurut data Kementerian luar negeri RI, saat ini jumlah WNI di Yaman lebih dari 4 ribu orang, sebagian besar mereka adalah pelajar dan mahasiswa dengan jumlah sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang buruh.