DPRA: Kekayaan Batu Aceh Jangan Dinikmati Segelintir Orang

DPR Aceh menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak terkait, menyusul maraknya pencarian batu alam di provinsi Aceh akhir-akhir ini. Pertemuan yang digelar Selasa (17/02) di aula serbaguna kantor DPR Aceh turut dihadiri perwakilan pemerintah Aceh, Polda Aceh, dinas pertambangan, pengusaha batu Aceh dan pencinta batu Aceh.

Wakil ketua DPR Aceh Dalimi mengatakan tujuan digelarnya pertemuan itu untuk membahas situasi keamanan dan ketertiban dimasyarakat serta regulasi yang perlu diatur terkait penambangan batu alam.

Dalimi mengakui DPR Aceh butuh informasi yang cukup dari semua pihak terkait potensi batu Aceh, tidak hanya di Nagan Raya dan Aceh Tengah, melainkan diseluruh Aceh. Tujuannya agar kekayaan alam Aceh itu tidak dieksploitasi secara berlebihan.

Sementara itu ketua komisi I DPR Aceh Abdullah Saleh mengatakan pertemuan tersebut juga bertujuan untuk menginventarisir  potensi-potensi munculnya konflik. Karena menurut Abdullah Saleh kekayaan alam berupa batu tersebut harus dimanfaatkan oleh semua rakyat, jangan hanya dikuasai oleh segelintir orang.

”Kita minta masukan untuk mengatur ini semua, agar semua bisa mengambil manfaat dan tetap menjaga kelestarian alam, jadi ini harus dalam kerangka bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat, tidak boleh dikuasai satu dua orang saja,” lanjutnya.

Sementara itu kepala dinas pertambangan Aceh Said Ikhsan mengatakan hampir diseluruh Aceh menyimpan potensi batu alam, khususnya diwilayah tengah Aceh, namun sebelumnya masyarakat kurang peduli karena belum bernilai ekonomis.

Ditempat yang sama ketua Asosiasi pengusaha batu Alam (APBA) Abu Usman mengatakan cukup banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat semenjak munculnya batu-batu berharga di provinsi Aceh, apalagi menurutnya batu idocrase yang ada di Aceh terbaik nomor satu dunia.

Abu usman berharap ada perhatian pemerintah terhadap keberlanjutan usaha batu Aceh, ia berharap kepada pemerintah Aceh untuk membantu pengrajin batu Aceh serta membantu pemasarannya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads