BPS Aceh: 99 Persen Masyarakat Aceh Sudah Nikmati Listrik

Pemerintah Aceh diminta memperhatikan sejumlah desa atau gampong di provinsi Aceh yang memiliki indeks kesulitan geografis (IKG) yang masih tinggi. Tingkat kesulitan itu disebabkan oleh kesulitan pada tiga aspek, masing-masing pelayanan desa, infrastruktur dan aspek transportasi.

Hal demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada konfernsi pers terkait dengan Tipologi wilayah hasil pendataan potensi desa (Podes) tahun 2014, Senin (16/02).

Hermanto mengatakan untuk mengatasi masalah ini pemerintah Aceh harus memperhatikan skala prioritas yang bisa didorong terhadap desa-desa yang memiliki indeks kesulitan geografisnya tinggi, terutama dengan memanfaatkan dana desa, sehingga bisa segera diatasi dengan penggunaan dana desa secara efektif. Namun demikian diakui Hermanto secara umum dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera, desa-desa di Aceh masih jauh lebih baik.

“Dicermati dulu mana skala prioritas yang perlu didorong dengan menggunakan dana desa, sehingga itu akan menjadikan tingkat kesulitan akses pelayanan desa bisa pelan-pelan teratasi, jadi perlu mana yang prioritas dulu agar efektif,”ujarnya.

Hermanto menambahkan adapun peringkat lima desa dengan kesulitan tertinggi masing-masing, Desa Pasir Putih Kecamatan Syiah Utama kabupaten Bener Meriah, Desa Tuah Kerina dan desa Kute Harapen kecamatan Lauser Kabupaten Aceh Tenggara, Desa Karang Hampa Kecamatan Arongan lambalek kabupaten Aceh Barat dan Desa Lesten kecamatan Pining kabupaten Gayo Lues.

Sementara itu bedasarkan hasil pendataan potensi desa (Podes) tahun 2014 diketahui saat ini sebanyak 6.501 desa di Aceh atau 99,83 persen terdapat keluarga pengguna listrik dari 6.510 desa diseluruh Aceh yang tersebar pada 289 kecamatan di 23 kabupaten/kota. Selanjutnya sebanyak 288 kecamatan atau 99,65 persen kecamatan di Aceh sudah tersedia puskesmas.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads