Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyebutkan Aceh termasuk wilayah yang memiliki kekayaan batu alam yang berlimpah. Batu yang ada di perut bumi Aceh, jelas Mualem, bukan hanya giok, cempaka atau jenis idocrase lainnya, tapi juga ada jenis kecubung, lavender, lumut, belimbing, delima dan sebagainya.
Semua jenis batu itu, kata Wagub, kini banyak diburu oleh pecinta baru di Indonesia karena keindahannya yang sangat memikat. Bahkan dalam beberapa lomba di tingkat nasional, batu Aceh kerap sekali keluar sebagai pemenang.
“Masyarakat Aceh harus bisa memanfaatkan peluang ini sebaik-baiknya, sehingga menjadi sumber penghasilan ekonomi baru,” tandasnya.
Mualem juga berpesan, penggemar batu dan kolektor batu alam Aceh harus melihat batu alam dalam konteks keindahannya, bukan berdasarkan kekuatan magis. “Karena ini bertentangan dengan aqidah Islam. Kita harus bersyukur karena Dia-lah yang memberikan kekayaan ini kepada kita semua,” sebut Muzakir Manaf.
Wagub juga menyeru, perburuan dan pencarian batu alam Aceh secara besar-besaran tidak sampai merusak lingkungan. “Saya harap pencarian batu alam ini tetap dilakukan secara tradisional sehingga tidak sampai merusak lingkungan,”pungkasnya.