Warga Peulanggahan Abadikan Nama Korban Tsunami Pada Monumen

Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Jamal meresmikan monumen tsunami di gampong Peulanggahan kecamatan Kutaraja kota Banda Aceh, Sabtu (27/12). Pada sekeliling monumen tersebut dipahat nama-nama warga gampong Peulanggahan yang menjadi korban tsunami pada 26 Desember tahun 2004 Silam.

Geuchik gampong Peulanggahan Husaini mengatakan pembangunan monumen tersebut inisiatif dari warga setempat, warga khawatir jika tidak tercatat, generasi kedepan akan semakin lupa dengan nama-nama korban musibah tsunami yang pernah menerjang daerah itu.

Husaini menyebutkan pihaknya menghimbau kepada warga untuk melaporkan nama-nama anggota keluarga mereka yang hilang untuk dicatatkan pada monumen yang dibangun dalam komplek masjid Teuku Di Anjong, hingga saat ini diakui Husaini sudah ada 2.761 warga yang dilaporkan dari perkiraan jumlah korban mencapai 4 ribu orang jumlah korban. Menurut Husaini ada juga warga setempat yang habis seluruhnya sehingga tidak diketahui data jumlah korban secara pasti.

“Pembangunan ini bertujuan agar warga kita yang meninggal pada saat tsunami tidak hilang begitu saja, karena kalau tidak tercatat seperti ini lama-lama orang akan lupa juga, dan ini pembangunannya belum selesai, nanti kita minta ibuk walikota untuk membantu kelanjutan pembangunan ini,” ujarnya.

Sementara itu walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menyebutkan inisiatif warga membangun monumen nama-nama syuhada korba tsunami di Peulanggahan patut diapresiasi dan dicontoh oleh desa-desa lain di kota Banda Aceh, diakui Illiza selain untuk mengingatkan generasi yang akan datang, monumen tersebut juga akan menjadi tujuan dari wisatwan di Banda Aceh.

“Saya mengapreasiasi kepada masyarakat Peelanggahan yang mau mengabadikan nama-nama korban tsunami disini,  Ini akan menjadi sesutu yang ditinggalkan untuk anak cucu kita secara permanen dan ini akan menjadi hikmah bagi warga yang masih ditinggalkan,”

Selain meresmikan monumen tersebut, warga gampoeng Peulanggahan juga menggelar zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Zamhuri Ramli. Zikir dan doa ini rutin digelar warga gampong Peulanggahan setiap tahunnya, mengingat rata-rata warga Peulanggahan kehilangan keluarganya pada bencana yang menewaskan hampir 200 ribu warga Aceh ini.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads