Belasan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Mahasiswa Peduli Rakyat Aceh (MPR- Aceh) kembali menggelar aksi tolak kenaikan harga BBM di Simpang Lima kota Banda Aceh, Kamis (27/11).
MPR Aceh terdiri dari Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Himpunan Mahasiswa Alwasliyah (HIMMAH).
Dalam aksi kali ini mereka menuntut Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Jalil yang juga putra Aceh untuk mundur dari jabatannya. Sofyan Jalil dinilai telah mempermalukan Aceh ditingkat nasional
Koordinator aksi Zulfia menyesalkan sikap Sofyan Jalil yang tidak memperhatikan nasib rakyat, menurutnya kenaikan BBM berdampak pada seluruh sektor perekonomian rakyat. Oleh karena itu mereka kembali mendesak agar pemerintahan Jokowi-JK untuk menurunkan kembali harga BBM, selain itu Jokowi didesak untuk memberantas mafia migas.
“Kami menyatakan kekecewaan kami kepada menteri dari Aceh yang disebut sebagai dalang dari kenaikan harga BBM”lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut mereka juga mendesak gubernur Aceh untuk menyatakan sikapnya terhadap kenaikan harga BBM, sebagaimana yang telah dilakukan oleh DPR Aceh yang menyurati DPR RI agar melakukan interpelasi terhadap Presiden.
Selain itu mereka menuding gubernur Aceh Zaini Abdullah telah mengkhianati rakyat Aceh dengan mendukung kenaikan harga BBM, mereka bahkan MPR Aceh menuding Zaini sebagai antek neoliberalisme.