Imam masjid di Sydney, Australia, Teuku Chalidin Yacob dijadwalkan akan mengisi pengajian rutin yang digelar Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (5/11) malam.
Chalidin Yacob, putra Aceh yang sudah lebih 30 tahun menetap di negara Kangguru tersebut dan pendiri Yayasan Ashabul Kahfi Islamic Center Sydney, Australia mengisi pengajian dengan tema “Penerapan Nilai-nilai Islam Pada Masyarakat Islam di Aceh”.
Menurut keterangan Juru Bicara KWPSI, Azhari, saat ini Tgk Chalidin sudah berada di Banda Aceh, dan sudah menyatakan kesediaannya untuk mengisi pengajian rutin wartawan lintas media tersebut.
“Insya Allah, beliau sudah menginformasikan kepada kami bersedia mengisi pengajian KWPSI yang biasa digelar setiap Rabu malam usai shalat Isya atau sekitar pukul 20.30 Wib,” ujar Azhari, Selasa (4/11).
Dijelaskannya, Tgk Chalidin yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) Pusat periode 1986-1989, nantinya akan memberikan tausiyah dan diskusi seputar implementasi nilai-nilai syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) yang hingga kini masih terasa belum maksimal di tengah-tengah masyarakat Aceh yang sudah melaksanakan hukum syariat.
Azhari menambahkan, pengajian KWPSI ini juga terbuka luas untuk masyarakat umum dari berbagai kalangan yang biasa hadir dari tokoh masyarakat, mahasiswa, akademisi, dunia usaha, anggota dewan, dan juga kalangan aparatur pemerintahan.
Chalidin Yacob merupakan alumni Dayah MUDI MESRA, Samalanga selama ini dikenal sebagai tokoh muslim penggerak dakwah di Australia.
Ia menjelaskan pahit getir yang dialaminya selama menjalankan peran dakwah di Australia dengan tekad dan semangat.
“Muslim di sana hanya 2 persen, meskipun dakwah bil lisan kurang mendapat kesempatan, kita masih bisa mendakwahkan Islam bil Hal,” sebut Chalidin, putra Aceh yang kini menetap di Sidney.
Chalidin juga menjelaskan, dirinya dulu harus keluar Indonesia, karena saat menjadi Ketua PB PII dulu masa Orde Baru pernah mempertahankan azas Islam, bahkan PII bahkan pernah dibubarkan oleh rezim orde baru. “Dan saya sendiri, terpaksa bersekolah ke Australia, karena terancam di Indonesia,” kata lelaki kelahiran Beurabo, Padangtiji, 2 Oktober 1955 ini.
Selain sebagai pendiri Yayasan Ashabul Kahfi Islamic Center, Sydney, Teuku Chalidin Yacob saat ini juga menjabat sejumlah posisi di lembaga Islam di Australia.
Diantaranya, Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Australia, Ketua KB PII Australia, Ketua Forum Silaturahmi dan Kemakmuran Masjid Serantau/Sedunia (Forsimas) Australia & New Zealand, Executives Committee Australia Nasional Imams Council, dan Majlis Fatwa “Halal Certificate” Australia.