Saree Akan Jadi Pusat Pertanian Aceh

Kawasan Saree, Kabupaten Aceh Besar, akan menjadi pusat pertanian di Provinsi Aceh di masa mendatang dan cikal bakal mencetak praktisi pertanian setelah dibukanya pendidikan Diploma III Kewirausahaan Aceh di daerah itu.

Penanggung jawab D-III Kewirausahaan Aceh   Agussapti,   mengatakan dengan dibukanya perguruan tinggi itu akan lahir praktisi pertanian, sehingga diharapkan ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan di seluruh Aceh sesuai dengan keunggulan daerah masing-masing.

Dikatakan, melihat fenomena dewasa ini banyak sarjana pertanian yang tidak mau menjadi praktisi pertanian, mereka seakan pesimis melihat profesi di bidang pertanian, generasi muda sarjana pertanian masih ragu dan seakan tidak bisa melanjutkan kehidupan melalui profesi di bidang pertanian.

“Mindset yang sudah melekat di diri pemuda sarjana pertanian sekarang perlu diubah, dimotvasi dan didukung untuk memajukan pertanian di Aceh.

Apalagi menghadapi Asian Economic Community yang sudah diambang mata pata tahun 2015,” ujar Agussapti yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh itu.

Ia merasa optimisme bahwa lembaga yang sedang dikerjasamakan pengelolaannya antara Pemda Aceh dan Unsyiah ini akan menghasilkan praktisi pertanian yang inovatif, kreatif dan mandiri.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Razali Adami menyatakan, mahasiswa harus mampu terjun langsung di lapangan, kalau dalam istilah belajar renang mereke langsung diterjunkan langsung ke air.

Pihak lembaga akan menyediakan areal pertanian seluas 160 hektare di Saree, Kecamatan Lembang Seulawah, yang akan dimanfaatkan untuk diusahakan secara agribisnis, setiap mahasiswa akan ditugasi mengelola 1 hektare.

Dalam pengerjaannya diterapkan mekanisasi, sangat sedikit menggunakan manual sehingaa akan mengefisienkan tenaga manusia (mahasiswa), bahkan akan dipakai tenaga upahan untuk mengerjakan lahan bagi pengembangan usaha agribisnis oleh mahasiswa, katanya.(antaraaceh)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads