Aceh Butuh Investor Perhotelan

Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Archipelago Aceh Octowandi, mengatakan pemerintah perlu mengundang lebih banyak investor perhotelan dan rumah makan yang memberikan pelayanan bertaraf internasional agar mau menanamkan investasinya di provinsi ini.

“Kalau yang tradisional mungkin ditingkatkan pelayanannya. Yang penting upaya bersama bagaimana mendatangkan investasi perhotelan dengan palayanan internasional sehingga tidak direpotkan tidak cukup kamar jika ada event bertaraf dunia di Aceh,” katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Ia mencontohkan, pertemuan perwakilan provinsi di tiga negara anggota forum Indonesia, Malaysia dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang tidak semuanya dihadiri para gubernur, dikarenakan terbatasnya akomodasi berupa kamar hotel di Banda Aceh.

“Para gubernur itu akan menginap paling tidak di hotel bintang empat. Mereka tentunya tidak mau menginap hotel lain, selain dari bintang empat,” kata Octowandi menjelaskan.

Untuk itu, Octowandi yang juga General Manejer Hermes Palace Hotel Banda Aceh tersebut menjelaskan Pemerintah harus memberikan jaminan kepada setiap investor terutama bidang perhotelan dan restoran yang siap menanamkan investasinya di Aceh.

“Rasa aman dan kestabilan politik juga penting bagi setiap orang, apalagi pengusaha yang akan berinvestasi di Aceh. Jaminan keamanan dan birokrasi yang tidak terlalu panjang akan mendorong investor masuk ke Aceh,” katanya menjelaskan.

Dia juga mengakui, Aceh dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi daerah kunjungan wisatawan tidak hanya nusantara tapi juga mencanegara dengan daerah tujuan utama seperti Kota Banda Aceh dan Sabang.

Tapi, katanya, lagi-lagi soal akomodasi seperti hotel yang belum menunjang untuk para wisatawan berkelas tinggi, misalnya di Sabang yang hingga kini tidak memiliki hotel bintang empat.

“Kita harus mengakui bahwa keindahan alam seperti di Sabang itu menjadi daya tarik tinggi bagi wisatawan, ditambah lain adanya tugu kilometer nol Indonesia bagian barat. Tapi, hingga kini tidak ada hotel bintang empat di Sabang,” katanya menjelaskan.

Tapi, Octowandi menjelaskan para pebisnis enggan masuk  ke Sabang karena di Pulau Weh tersebut tidak memiliki energi listrik yang cukup dan nyaman bagi investor yang membangun hotel di daerah itu.(antaraaceh)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads