Pimpinan Koperasi asal Malaysia “Shamelin Berhad” Datok Faisal Hasan menyatakan minatnya melakukan join venture proyek pembangunan Mall Banda Aceh Sentral Bisnis (BSB) Madani yang terletak dikawasan terminal keudah Banda Aceh.
Pernyataan itu disampaikan beliau saat berkunjung sekaligus temu ramah dengan jajaran pemko Banda Aceh. Rombongan Koperasi Shamelin Berhad yang berjumlah 16 orang tadi selain bersilaturahmi juga bertujuan untuk mengetahui prospek perkembangan koperasi, pembangunan, dan geliat UKM di Kota Banda Aceh pasca gempa dan tsunami.
“Kami melihat Kota Banda Aceh berkembang cukup pesat setelah dilanda bencana gempa dan tsunami,” ujar Feisal yang mengaku keturunan Aceh dan sempat pula menjadi Datok Bandar (Walikota) Pulau Penang.
Lebih lanjut disampaikan Kedatangan rombongan Koperasi Shamelin Berhad ke kantor Wali kota juga ingin menyambung tali silaturahmi antar kedua negara yang terikat dengan satu rumpun yaitu rumpun melayu.
“Senang sekali berada di Banda Aceh, kita memiliki kesamaan agama yang kuat dan yang lebih penting kita terikat dalam satu rumpun yakni rumpun melayu,” ujarnya.
Pertemuan ini diawali dengan pemaparan berbagai potensi dan geliat ekonomi Kota Banda Aceh oleh Asisten Keistimewaan Ekonomi dan Pembangunan Bahagia, lalu dilanjutkan oleh kepala Bappeda Kota Banda Aceh Bukhari Budiman yang memaparkan perencanaan pembangunan proyek Mall dan Hotel BSB Madani di kawasan terminah keudah secara panjang lebar.
Setelah mendengar paparan itu, pihak Shamelin mengaku tertarik dan ingin melakukan join venture terhadap Proyek pembangunan BSB Madani yang bernilai 270 Milyar lebih tersebut.
“Pertemuan ini sebagai pembuka jalan, dan kami sangat berminat untuk join venture pembangunan Mall sekaligus tempat hunian di keudah, mudah mudahan ada follow up nya,” ujarnya penuh minat.
Namun dikesempatan tadi mereka bukan hanya tertarik terhadap proyek tersebut, mereka juga menawarkan ingin membuka usaha kebun karet dan sawit jika diberikan lahan yang besar.