Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Aceh mengakui terjadinya ledakan penduduk di provinsi Aceh pasca tsunami 2004 silam yang menewaskan hampir 200 ribu orang masyarakat Aceh.
Kepala BKKBN Aceh Nasir Ilyas menyebutkan ledakan penduduk yang terjadi tidak hanya berasal dari tingginya angka kelahiran melainkan juga masuknya warga pendatang dari berbagai daerah ke provinsi Aceh, khususnya kota Banda Aceh.
Nasir mengatakan ledakan penduduk juga terjadi pada daerah-daerah yang berdampak langsung dari musibah Tsunami, hal itu disebabkan oleh banyaknya pasangan baru yang menikah pasca tsunami yang dikarenakan banyak pasangan yang kehilangan anggota keluarganya.
“Kita harus bedakan pertumbuhan penduduk dengan kelahiran penduduk, karena kalau kelahiran itu lahir dari Aceh, sedangkan pertumbuhan bisa jadi datang dari luar, memang kalau kita lihat pertumbuhan penduduk setelah tsunami terjadi didaerah yang terkena dampak tsunami seperti Banda Aceh”lanjutnya.
Namun demikian dikatakan Nasir Ilyas ledakan penduduk Aceh saat ini mencapai 2,8 persen, berada tidak terlalu jauh dari angka nasional yang besarannya 2,4 persen.
Pada kesempatan itu nasir juga mengatakan saat ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh sedang melakukan pendataan keluarga di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan melibatkan tim relawan yang ada disetiap gampoeng.
Adapun yang akan didata pihaknya antara lain Jumlah kepala keluarga di provinsi Aceh, Jumlah keluarga menurut status pekerjaan, jumlah kepala keluarga menurut status pendidikan dan jumlah keluarga yang mendapatkan kredit mikro atau bantuan modal.