Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Kota Higashimatsushima, Selasa (22/7) meluncurkan proyek CoMU (Community Based Mutual Recontruksian Acceleration Program By Utilization Of Local Resources in Banda Aceh and Higashimatsushima) atau yang lebih dikenal dengan Program Percepatan Rekonstruksi Berbasis Masyarakat dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal di Kota Banda Aceh dan Kota Higashimatsushima di ruang rapat Wali Kota Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya mengatakan peluncuran CoMU Project ini nantinya akan diikuti dengan serangkaian acara pertukaran informasi antara dua kota dan pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat tiga Gampong di Kecamatan Meuraxa yang memiliki Escape Building yang dibangun oleh JICA, yakni: Gampong Lambung, Gampong Deah Glumpang, dan Gampong Alue Deah Teungoh.
“Proyek ini juga merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Pemerintah Kota Higashimatsushima, Jepang dalam rangka pertukaran informasi dan berbagi pengalaman dalam melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan tsunami,” tambah Illiza.
Katanya lagi, menindaklanjuti program ini nanti akan ada lanjutan program OJT (On Job Training) tahap ke 3 setelah sebelumnya telah dilakukan pertukaran Sumber Daya Manusia dari kedua belah pihak baik PNS maupun masyarakat sehingga semakin terjalin komunikasi yang efektif di kedua kota yang sama-sama telah mengalami bencana gempa bumi dan tsunami.
Dalam kesempatan tersebut, Illiza berharap kepada SKPD terkait, Camat Meuraxa, Keuchik Lambung, Keuchik Deah Glumpang dan Keuchik Alue Deah Teungoh, agar dapat mendukung pelaksanaan CoMU Project ini, serta bagi Tim CoMU yang telah terbentuk agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya demi menyukseskan pelaksanaan CoMU Project ini.
Sementara itu Mr Ken Okada dari pemko Higashimatsushima di dampingi Mr Takafumi Kawaguchi Project Manager CoMU Higashimatsushima dan Mr Shintaro Tsuruoka dari perwakilan HOPE Jepang mengaku sangat senang berada di Banda Aceh untuk meluncurkan program CoMU tersebut. Menurutnya, Highashimatsushima dan Banda Aceh merupakan dua kota yang memiliki masalah yang sama dari bencana gempa dan tsunami dengan waktu yang berbeda.
“Saling bekerjasama dan saling share antara kedua kota merupakan program yang saling menguntungkan,” kata Kawaguchi.
Lanjutnya, rencana aksi dari program ini akan mengangkat empat tema, yaitu Pembangunan kota yang berkelanjutan, manajemen kebencanaan daerah, bisnis kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber daya local dan peningkatan kapasitas Pemerintah Kota.