Gubernur Aceh Berikan Pemahaman Syariat Kepada Duta Besar UE

Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan syariat Islam bukan persoalan lagi di provinsi Aceh mengingat manyoritas penduduk di daerah ini menganut agama Islam.

Zaini mengatakan sebagai pemeluk agama Islam rakyat Aceh bertanggungjawab mengikuti ajaran-ajaran Islam dan dalam Islam pun tidak diajarkan untuk menjadi orang-orang yang ekstrem.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat menggelar pertemuan dengan duta besar Uni Eropa di pendopo gubernur setempat, Selasa (17/06/2014).

Zaini mengatakan selama ini pihak Uni Eropa belum mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait penerapan syariat Islam di provinsi Aceh sehingga terjadi pemahaman yang salah, apa lagi diakui Gubernur ada sejumlah hal yang berkaitan dengan syariat Islam cendrung dibesar-besarkan oleh media.

“Saya kira mereka terima namun bergantung pada informasi yang diberikan, kebanyakan karena dibesar-beserkan oleh media sehingga terjadi kesalahan pemahaman”lanjutnya.

Selain syariat Islam, Gubernur mengakui banyak persoalan yang dibahas bersama perwakilan Uni Eropa terutama mengenai program pemerintah Aceh, seperti regulasi antara pemerintah Aceh dengan pemerintah pusat yang belum jelas hingga saat ini. Disamping itu juga dibahas faktor lingkungan, kesehatan, pendidikan, turis dan  investasi.

Selain itu menurut Zaini, pihak Uni Eropa juga punya perhatian besar terhadap Aceh, “bahkan Uni Eropa menilai Aceh layak sebagai tempat Investasi.”ujarnya.

Kepada Uni Eropa Zaini juga meminta agar pihak Uni Eropa memberikan pemahaman kepada pemerintah pusat agar memenuhi segala kewenangan Aceh yang disepakati dalam MoU Helsinki.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads