Gubernur Aceh Zaini Abdullah, pagi tadi, Jum’at (2/5/2014) memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan Blang Padang Banda Aceh. Upacara ini juga dihadiri unsur Forkopimda Aceh, civitas akademika Aceh, sejumlah Kepala SKPA lingkup Pemerintah Aceh serta diikuti ratusan guru dan pelajar Aceh.
Pada kesempatan ini pula, Gubernur menyerahan beasiswa “BPJS Ketenagakerjaan Peduli Pendidikan 2014” secara simbolis kepada 4 orang anak tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Peringatan Hardiknas Aceh berlangsung khitmat. Doto Zaini membacakan sambutan Menteri Pendidikan RI Mohammad Nuh.
Menteri mengatakan, dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar, Pertama; terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang mana akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan.
Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menegah, Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi, Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan tinggi negeri baru dan sekolah berasrama merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan.
“Kebijakan dan program tersebut telah menunjukan hasil yang menggembirakan. Hasil itu ditandai antara lain dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP/MTs, SMA/A/K dan Perguruan Tinggi,” kata Menteri, dalam amanatnya yang dibacakan Gubernur Aceh.
Kedua, yaitu yang terkait dengan kualitas yang dalam hal ini, sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersedian dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana.
Beberapa kebijakan dan program yang telah ditetapkan, antara lain, pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan kurikulum 2013, dan rehabilitasi sekolah yang rusak, baik rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan.
Dikatakan, tahun ajaran 2014/2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas selain juga merupakan momentum untuk melakukan penataan sistem perbukuan pelajaran.
Menteri juga mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013.
“Insya allah, melalui kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan,” tuturnya.
Semua itu, menurut Menteri, dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berfikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
“Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang ungul, menuju kejayaan Indonesia 2045,” pungkasnya.
Peringatan Hardiknas tahun 2014 ini mengangkat tema “Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul” Tema itu, mengingatkan bahwa, pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat kekinian semata, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul.