Masyarakat Sipil Aceh Apresiasi Densus 88

Komponen masyarakat sipil yang tergabung dalam forum demokrasi Aceh (FDA) Memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian khususnya Densus 88 yang telah mengungkap dan menangkap para pelaku kekerasan politik di Aceh, masyarakat sipil mengharapkan pihak kepolisian untuk mengungap aktor pelaku kekerasan bukan hanya eksikutor di lapangan.

Hal demikian diungkapkan elemen Masyarakat sipil yang terdiri dari GERAK ACEH, AJMI, FPPN dan BEM UNMUHA, BEM Hukum UNMUHA, HMJ Pangan USM, IPA (Institute Peradaban Aceh), pada konfrensi pers di Banda Aceh, Kamis (27/03/2014).

Juru bicara  FDA Agusta Mukhtar Mendesak kapolri untuk mengambil alih proses pengamanan pemilu di Aceh guna mengurangi angka kekerasan dan proses pemilu dapat berjalan secara JURDIL.

Selain itu pihaknya juga Mendesak KPU pusat bawaslu dan kemendagri untuk mengambl alih  semua proses pemilu di Aceh, karena penyelenggara pemilu di Aceh tidak bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami meragukan kerja-kerja penyelenggara pemilu di Aceh baik Bawaslu maupun KIP Aceh, keraguan ini didorong oleh lemahnya upaya menjalankan mandat pemilu sesuai dengan aturan UU yang berlaku, misalnya sampai saat ini tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu terhadap peserta pemilu yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran dan melakukan tindak kekerasan secara masif.”ujarnya.

FDA juga kembali Mengecam para pelaku dan partai politik yang melakukan kekerasan di Aceh serta menolak untuk dipilih dalam pemilu 2014, FDA Mendesak Komnas HAM melakukan investigasi terhadap semua kasus kekerasan di Aceh dan mengusut kasus ini sampai selesai serta mendorong adanya peradilan terhadap seluruh kekerasan yang dilakukan oleh partai politik tertentu di Aceh.

“Kami akan segera menyurati Presiden RI, Menkopolhukam, Mendagri, KPU pusat, Bawaslu Pusat, Kapolri dan Komnas HAM, KPPU terhadap kondisi politik kekerasan yang terjadi dalam tahapan pemilu 2014 di Aceh. “pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads