Sejumlah petugas penyelenggara pemilu ditingkat panitia pemungutan suara (PPS) diduga terlibat membantu partai politik.
Komisi Independen pemilihan (KIP) Banda Aceh dalam waktu dekat akan segera melakukan rapat pleno untuk memberhentikan setidaknya 3 petugas PPS yang sudah positif terlibat partai politik.
Hal demikian dikatakan Ketua KIP Banda Aceh Munawarsyah disela-sela deklarasi pemilu damai di Taman sari Banda Aceh Senin (24/02/2014).
Munawarsyah meminta penyelenggara pemilu pada semua tingkatan mulai dari KIP, PPK dan PPS untuk bersikap netral dengan tidak menjadi corong partai politik. Menurutnya netralitas penyelenggara juga sangat menentukan sukses tidaknya pelaksanaan pemilu 9 April 2014 mendatang.
Munawarsyah mengatakan rekomendasi pemberhentian tiga petugas PPS yang masih dirahasiakan nama dan tempat tugasnya itu setelah pihaknya menerima cukup bukti tentang keterlibatan mereka dengan partai poltik.
”Kita dapat laporan masyarakat ada yang terindikasi jadi cap stempelnya partai, kita akan selenggarakan pleno agar dia diberhentikan, karena sudah cukup bukti berupa foto-foto kegiatannya di partai”ujarnya.
Sejauh ini menurut Munawar pihaknya baru menerima laporan keterlibatan tiga anggota PPS. Munawar berharap masyarakat segera melaporkan kepada pihaknya jika mendapati ada anggota PPS yang terlibat partai politik.
Munawarsyah menambahkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan menyelenggarakan apel akbar penyelenggara pemil, ”Kita akan mengingatkan kembali agar tidak ada petugas yang terlibat partai politik”lanjutnya.
Sementara itu terkait tahapan di KIP banda Aceh, Munawarsyah mengaku saat ini pihaknya sedang fokus pada logistik, menurutnya saat ini logistik yang belum diterima hanya surat suara dan formulir, ”Sedangkan logistik lain sudah lengkap”imbuhnya.
Selain itu Munawar juga kembali mengingatkan kepada masyarakat yang belum terdaftar di DPT untuk melaporkan ke petugas PPS, karena KIP masih membuka daftar pemilih khusus hingga tiga hari menjelang hari pemungutan suara
