Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Aceh Periode 2013 – 2017 yang diketuai Helmi Hass, resmi dilantik dan dikukuhkan, Kamis (20/2) di Gedung II Sultan Selim Aceh Community Center (ACC) Banda Aceh. Prosesi pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Prita Kemal Gani, MBA, MICPR, APR.
Ketua Umum BPP Perhumas Prita Kemal Gani, dalam sambutannya mengatakan, tahun 2015 akan membawa tantangan baru bagi bangsa Indonesia, khususnya karena pada tahun itu kita akan memasuki Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community – AEC 2015).
“Masalahnya, apakah SDM kita siap bersaing dengan SDM asing itu? Itu sebabnya kita harus segera berbenah dan melakukan aksi-aksi nyata, seperti meningkatkan standar kompetensi yang dibutuhkan bukan saja di dalam negeri, tetapi di tingkat internasional,” ujar Prita.
Hal ini, tambah Prita, menuntut kesamaan pandangan dan kerjasama bahu-membahu antara pemerintah pusat dan daerah, pengusaha, dan segenap pemangku kepentingan lain, termasuk organisasi profesi.
Dikatakan, dalam upaya meningkatkan kompetensi praktisi Public Relations (PR) di Indonesia, Perhumas telah mengadakan serangkaian kegiatan seperti program Akreditasi Profesi PR dan pelatihan bagi praktisi PR swasta maupun pemerintahan. Selain itu, menghadapi Komunitas ASEAN 2015, Perhumas juga tengah menyiapkan pelaksanaan program Sertifikasi Kompetensi bagi praktisi PR, yang nantinya dilaksanakan melalui pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.
“Ijin penyelenggaraan dari Badan Sertifikasi Profesi (BNSP) sudah kami peroleh. Kini tinggal menyelesaikan persiapan teknis dan administrasi oleh kami, Perhumas, dan asosiasi lain seperti Bakohumas,” ungkapnya.
Lebih lanjut Prita mengemukakan, sebagai asosiasi tenaga Public Relations (PR), Perhumas dikenal di dunia dengan nama Public Relations Association of Indonesia. Organisasi yang kini memiliki sekitar 7.500 anggota — yang terdiri dari praktisi PR, Corporate Communications, pengajar komunikasi di 32 cabang BPC seluruh Indonesia — ini didirikan pada tanggal 15 Desember 1972.
Ketua Pengembangan Cabang Perhumas Dr. Syafiq Basri Assegaff, MA, IAPR menyatakan bahwa, Perhumas boleh bangga dengan berdirinya BPC Perhumas Banda Aceh.
“Cabang Banda Aceh ini punya makna luar biasa, karena dua hal. Pertama, posisi Aceh yang strategis, yakni dekat — jauh lebih dekat dibanding Jakarta — dengan negara tetangga anggota ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Kedua, karena kepengurusan BPC Banda Aceh terdiri dari para ahli dan senior yang dikenal handal dalam bidang komunikasi dan PR,” kata Syafiq.
Sementara Gubernur Aceh dr H. Zaini Abdullah dalam sambutan yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Muzakkar, SH, M.Si berharap Pekerja bidang Humas atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation memiliki kemampuan komunikasi yang baik, wawasan yang luas, pergaulan yang lues, serta prilaku yang santun dan ramah.
Gubernur juga meminta Perhumas membantu penguatan perdamaian dan kerja kerja positif Pemerintah Aceh terkait sosialisasi MoU Helsinki dan UUPA terutama kepada jajaran di luar Aceh, komunitas nasional dan masyarakat international.
Gubernur Zaini juga meminta para praktisi Humas terus meningkatkan kapasitas diri dan berdiskusi mencari solusi dalam memecahkan masalah komunikasi. Kehadiran Perhumas pula diharapkan bisa memperkuat jaringan dan pengetahuan, sehingga berbagai masalah dan dinamika yang berkembang di masyarakat bisa diatasi melalui teknik komunikasi yang diperankan para humas.
“Khusus bagi Aceh, harapan saya kehadiran organisasi ini tidak hanya penting bagi para humas, tapi juga penting bagi Pemerintah dan rakyat Aceh sebagaimana turut juga mensosialisasi perdamaian, UUPA dan kerja positif pemerintah Aceh. Perhumas Aceh harus menjadi salah satu komunitas yang dapat mempererat persaudaraan di masyarakat dan memperkuat perdamaian di Aceh,” pungkasnya.