Inflasi di provinsi Aceh pada bulan Januari 2014 mencapai 2,23 persen, Tingginya angka inflasi di Aceh pada Januari ini disebabkan ada penambahan 1 kota pemantau inflasi yakni kota Meulaboh.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto dalam penyampaian berita resmi staistik di aula kantor BPS setempat, Senin (03/02/2014).
Hermanto mengatakan, pada awal tahun 2014 ini ada penambahan satu kota pemantau inflasi di Aceh, sehingga di Aceh ada tiga kota pemantau inflasi yakni Kota Banda Aceh, kota Lhoksemawe dan Meulaboh.
“Pada Januari 2014 kota Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 1,85 persen, dan kota Lhoksemawe terjadi inflasi sebesar 2,42 persen, sedangkan kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 2,67 persen”ujarnya.
Inflasi yang terjadi di kota Banda Aceh secara umun disebabkan naiknya harga pada kelompok makanan, diikuti kelompok perumahan, kelompok sandang, kelompok transpor, kelompok pendidikan, dan kelompok kesehatan.
“Komoditas yang memberikan andil paling tinggi terjadinya inflasi di Aceh yakni batu bata/batu tela dengan andil sebesar 0,2722 persen, dan bahan bakar rumah tangga yakni sebesar 0,2427 persen,”lanjutnya lagi.
Sementara itu beberapa komoditas juga mengalami penurunan pada Januari 2014, seperti bawang merah, kankung, jeruk, sirop, salak, cabe hijau, rambe, jagung muda, asam, dan tempe.