Target pemerintah Aceh menurunkan angka kemiskinan 2 persen pertahun hampir bisa dipastikan gagal untuk setahun terakhir, pasalnya menurut data di Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dalam setahun terakhir angka kemiskinan hanya turun 0,86 persen.
Data BPS Aceh menyebutkan angka kemiskinan provinsi Aceh pada September 2013 sebesar 17,72 persen atau sedikit menurun dari angka September 2012 yang mencapai 18, 58 persen.
Kepala BPS Aceh Hermanto mengatakan persentase penduduk miskin diperkotaan menurun 0,92 persen dari 12,47 persen menjadi 11,55 persen, tetapi dipedesaan justru meningkat 0,83 persen dari 20,97 persen menjadi 20,14 persen.
Hermanto menyebutkan komoditi makanan berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di Aceh, baik diperkotaan maupun pedesaan, komoditi tersebut masing-masing beras dan rokok kretek filter. Sedangkan utnuk komoditi non makanan yang berpengaruh terhadap kemiskinan adalah perumahan.
Hermanto menambahakan besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memikili rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Ia merincikan selama periode September 2012 sampai September 2013 garis kemiskinan naik 8,16 persen, yaitu dari Rp. 321.893 perbulan menjadi Rp.348,172.
Hermanto menyebutkan sumbangan pengeluaran beras terhadap garis kemiskinan diperkotaan mencapai 35,81 persen dan dipedesaan 39,92 persen. Kemudian rokok filter diperkotaan sebesar 9,81 persen dan dipedesaan mencapai 12,52 persen.