Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Banda Aceh, berencana mengembangkan budidaya tiram laut di kawasan tambak pada tahun anggaran 2014 Mendatang.
Untuk tahap pertama pengembangan akan dilakukan di beberapa kecamatan pesisir seperti kecamatan Syiah Kuala dan kecamatan Meuraksa.
Kepala DKPP Kota Banda Aceh Baktiar mengatakan Selama ini tiram laut hidup liar di areal pertambakan, pihaknya berencana untuk membudidayakannya di kawasan tertentu, sehingga menguntungkan petani tambak maupun pencari tiram. Menurutnya untuk proses pembudidayaannya, DKPP akan menggunakan konsultan dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh.
“Saya langsung juga akan mendampingi proses budidaya ini, Akan kita coba di beberapa areal pertambakan sebagai lokasi percontohan pengembangan tiram, seperti di Kecamatan Meuraxa dan Syiah Kuala”lanjutnya lagi.
Baktiar menambahkan untuk Tahap pertama, DKPP akan mencoba membina tiga hingga lima kelompok masyarakat yang selama ini terlibat mencari tiram, menurutnya jika tahap pertama berhasil maka pihaknya juga akan mencari lokasi-lokasi lainnya. Dia mengakui proses pengembangan tiram membutuhkan waktu satu tahun, dan cukup potensial.
“Setelah satu tahun maka proses akan lebih cepat, masyakat bisa mencarinya setiap hari dan lokasinya sudah terfokus”ujarnya.
Menurut Bakhtiar selama ini tiram laut dibiarkan hidup liar di areal tambak bekas tsunami yang tersebar disejumlah kecamatan pesisir Banda Aceh, Masyarakat yang berprofesi sebagai pencari tiram menurutnya harus berendam hingga 12 jam lamanya hanya untuk mendapatkan dua bambu atau empat liter tiram.
“Kalau sudah dibudidayakan, pencari tiram tidak perlu berlama-lama berendam mencari tiram. Mereka tinggal mengambilnya di tempat-tempat tiram dibudidayakan,”pungkasnya.