Sebanyak sembilan Jamaah Calon Haji (JCH) dari IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dipeusijueuk (ditepungtawari) oleh pimpinan kampus itu, Selasa 17/9 di Auditorium Prof. Ali Hasjmy.
Proses pesijueuk JCH IAIN Ar-Raniry dilaksanakan bersamaan dengan Halal bi Halal dengan seluruh civitas akademika dikampus IAIN Ar-Raniry Darussalam.
Rektor Prof. Farid Wajdi Ibrahim, MA dalam sambutanya mengatakan halal bi halal ini baru dilaksanakan saat ini mengingat beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan secara bersamaan, ini waktu yang tepat.
“ Peusijuek Jamaah Calon Haji ini merupakan silaturrahmi dengan calon tamu Allah yang berangkat beribadah di Tanah Suci, silaturrahmi paling penting dalah kehidupan kita, nabi telah menjamin bagi ummatnya yang meu bersilaturrahmi akan mudah rezki dan panjang umurnya,” kata Rektor.
Rektor mengajak kepada jamaah yang hadir pada halal bi halal untuk mendoakan para JCH diberi kesehatan, dan Hajinya Mabrur.
JCH yang dipeusijuek diantaranya, Dr. T. Safir Iskandar Wijaya, Mustabsyirah Husein, M.Ag, Usman Husein, M.Ag , Muhammad Sahlan, M.Si beserta istri, Prof. Jamaluddin Idris, Miskahuddin, M.Si dan Mawardi Adami, S.Ag.
Sementara Dr. Fauzi Shaleh, MA yang menjadi peceramah pada halal bi halal civitas akademika IAIN Ar-Raniry tahun 2013 mengharapkan kepada seluruh pegawai IAIN agar memberikan yang terbaik dalam pengabdiannya.
Dalam Taushiahnya, Ustaz Fauzi menjelaskan betapan indahnya kebersamaan ummat muslim dari berbagai perbedaan yang ada, bagi Jamaah Haji yang mengenakan pakaian ihram, yang seba putih itu yang membuat manusia sadar bahawa dihadapan Allah tidak ada bedanya, kecuali ketaqwaan.
Dalam hal pekerjaan, Fauzi Shaleh mengingatkan kepada seluruh pegawai agar terus bekerja, “ manusia tidak pernah berhenti untuk berbuat, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain, melakukan sesuatu itulah kehidupan dan melakukan kebajikan adalah kehidupan yang mulia.
“Ka’bah adalah lambang pemersatu ummat muslim, setiap orang islam diajarkan untuk patuh dan taat kepada orangtua dan pimpinan, dimana kita bekerja maka peraturan yang berlaku harus kita ikuti,” Paparnya.
Lebih lanjut disampaikan, orang yang naik haji akan diangkta martabatnya, bagaimana kita menghubungkan ibdah haji dengan keadaan pekerjaan kita, dengan berbagai keberagaman kita harus dapat bersatu dalam bekerjasama, “ kebersamaan dengan berbagai keberagaman yang ada di dunia ini”.
“keberagaman diciptakan Allah untuk kebersamaan, ukhwah adalah sumber keberhasilan yang dapat membangun kebersamaan, semoga semangat bersilaturrahmi dapat mebangun ikatan ukhwah demi kebersamaan ummat,” demikian disampaikan pada taushiah halal bi halal