Sejumlah aktivis pencinta satwa menggalang dana untuk perbaikan fasilitas perawatan Gajah di Aceh. Pecinta Satwa Lily Turangan mengatakan, penggalangan dana tersebut bersumber dari penjualan barang-barang bekas layak pakai yang berasal dari para anggota pecinta satwa sendiri.
Dia menuturkan, awalnya penggalangan dana ini dilakukan untuk pembiayaan perawatan Raju, bayi gajah Sumatera yang tewas karena salah asuh. Selain untuk perawatan, uang yang terkumpul itu juga digunakan untuk mengedukasi masyarakat soal gajah.
“Nanti uangnya kita mau kasih dan kelola dengan pelaksana teman-teman di Aceh ya tentunya. Untuk pelestarian gajah Sumatera kita mau edukasi karena selama ini kan masyarakat di sana konflik dengan gajah sehingga kerap terjadi pembunuhan, salah satunya Papa Genk. Selai meracun, di sana itu untuk mengusir gajah udah dengan cara lempar bensin dan lempar obor. Plus kita juga mau membantu perbaika fasilitas Camp Gajah di Aceh yang milik pemerintah,” kata Lily.
Pecinta Satwa, Lily Turangan menambahkan penggalangan dana ini akan terus berlanjut agar tidak ada lagi gajah-gajah yang bernasib sama dengan Raju.
Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh mengaku kesulitan merawat bayi gajah Raju karena kekurangan dana. Kepala BKSDA Aceh Amon Zamora menuturkan, biaya untuk merawat Raju dalam sebulan nilainya hingga bisa mencapai belasan juta rupiah lebih. Sementara ia mengaku anggaran BKSDA sangat terbatas.(portalkbr.com)