Aceh Documentary Competition (ADC) 2013 telah selesai melakukan penyeleksian tahap kedua terhadap karya-karya Film Dokumenter yang dikirim peserta dari berbagai daerah, penyeleksian tahap kedua menyisakan 10 ide terbaik ADC 2013. Dari puluhan ide yang masuk hanya 10 ide yang diambil sebagai 10 terbaik ADC 2013.
Adapun dewan juri yang ditunjuk untuk penyeleksian ini masing-masing Fauzan Santa (Senior Filmaker Aceh), Gading Hamonangan (Pengamat Sosial dan Politik Aceh), Daspriani, Y. Zamzami (Praktisi Media), dan Sarjev Hirzy (Seniman Aceh).
Berikut 10 Proposal Terbaik ADC 2013 :
1. “Pakaianku Tinggal Kenangan” oleh Maria Ulfa dan Muhammad Rizki asal Pidie
2. “Aku Hidup dari Biji Kafein” oleh Iwan Bahagia SP dan Edi Santosa asal Aceh Tengah
3. “Gampong Pande: Desa Ujong Tobak Samudra Pasai Hingga Kampung yang Terabaikan”oleh Mohammad Febriansyah dan Suhaimi asal Aceh Utara
4. “Tumpulnya Rencongku” oleh Dewi Karwina dan Cut Sulfiana asal Bireuen
5. “Meretas Mimpi di Kaki Gunong Goh” oleh Novianti Maulida Rahmah dan Rizki Fajar asalBireuen
6. “Rumoh Aceh” oleh Munawar dan Sayed Zikrurrahman asal Pidie
7. “Tanah Raja (Raja Malang)” oleh Ilmansyah Putra dan Sharu Lut Iman asal Aceh Tengah
8. “Rapai Tuha, Syair di Ujung Senja” oleh Mimi Saputra dan Ibnu Muji Eko Darmawan asalAceh Barat
9. “Mableuen” oleh Samsul Kamar dan Riza Andrian asal Aceh Besar
10. “Kabar Baik di Dhapu Adee” oleh Nuzul Fajri dan Rifki Saputra asal Pidie Jaya
Panitia pelaksana ADC Azhari mengatakan dari 10 proposal ide terbaik yang terpilih nantinya akan melakukan riset lebih mendalam, untuk diseleksi lagi menjadi 5 Ide terbaik ADC 2013 yang akan di berikan pelatihan dan akan di didik oleh pakar film serta akan mendapatkan beasiswa.