Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2013 ini jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama paket soal yang akan diterima siswa. Naskah soal yang tahun sebelumnya berjumlah 5 paket, tahun ini menjadi 20 paket, sehingga dalam satu ruang kelas, dipastikan setiap siswa akan menerima materi soal yang berbeda.
Hal tersebut dinilai akan lebih ampuh untuk meminimalisir terjadinya kecurangan.
Kepala dinas pendidikan Aceh Anas Muhammad Adam mengatakan pebedaan mencolok adalah pada paket soal, dan ini perlu segera diketahui oleh masyarakat dan siswa, menurut Anas perbedaan lainnya adalah, tahun ini naskah soal dan Lembaran Jawaban Ujian Nasional (LJUN) akan disatukan, sementara pada tahun lalu dipisah, selain itu pada tahun ini distribusi soal untuk daerah terpencil dilakukan lebih awal dan jenis soalnya berbeda untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran, sedangkan tahun lalu distribusinya lebih awal tapi soalnya sama.
“katanya anak-nak lebih takut tahun ini, kenapa harus takut?perbedaannya kan hanya pada soal”lanjutnya.
Anas menambahkan untuk kriteria kelulusan masih sama seperti tahun sebelumnya yaitu gabungan dari hasil ujian sekolah 40 persen dan ujian ansional 60 persen, dengan nilai kelulusan 5, 5.
Pengawas ruang juga masih sama dengan tahun lalu, yaitu guru sekolah A mengawasi peserta UN pada sekolah B pada jenjang yang sama.
“untuk pengawasannya juga diberikan wewenang besar kepada perguruan tinggi yang ditunjuk serta unsur polri”lanjutnya lagi.
Ia berharap kepada siswa peserta Un untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu bocoran soal, seperti tahun-tahun sebelumnya, karena menurut Anas, kemungkinan soal untuk bocor hampir tidak mungkin dikarenakan ketatnya pengawasan.