Menurunnya sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat menyebabkan terjadinya deflasi Aceh sebesar 0,51 persen pada bulan Oktober 2012. Selain itu dua kota pemantau inflasi Aceh, masing-masing kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe juga terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,30 persen dan 073 persen.
Kepala Badan Pusat statistik (BPS) Aceh, Syeh suhaimi mengatakan deflasi yang terjadi di Aceh umumnya disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan, menurutnya ada sejumlah komoditas yang memberikan andil cukup tinggi terhadap terjadinya deflasi Aceh, seperti ikan tongkol dan udang basah.
“Andil tertinggi deflasi di banda aceh adalah ikan tongkol, kemudian udang basah, cumi-cumi, bandeng juga kakap merah, serta cabe hijau.” lanjutnya.
Suhaimi menambahkan pada bulan oktober lalu juga ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam dan emas perhiasan. Selain itu menurutnya, pada bulan oktober lalu juga terjadi deflasi di pedesaan Aceh, bahkan deflasi pedesaan di Aceh merupakan yang tertinggi di pulau sumatera, dengan deflasi sebesar 0,05 persen.