Akademi Pariwisata Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh melakukan kerjasama dengan dengan pihak Southest Asian Ministers Of Education Regional Open Learning Center (Seamolec) Jakarta dalam hal penerapan pemanfaatan tekhnologi webinar dalam pembelajaran dan seminar online bagi mahasiswa D1, D4, S1, dan S2. Kerjasama tersebut akan berlangsung mulai tahun ajaran 2012/2013.
Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Muharrir Asy’ari mengatakan pada tahun 2013 nanti pihaknya akan membuka program studi pendidikan baru meliputi D1, D4, S1, dan S2 pada akademi pariwisata Unmuha yang dibantu oleh pihak Seamolec tersebut. Menurutnya, minat masyarakat untuk menempuh pendidikan dibidang pariwisata saat ini masih tergolong rendah.
“Masih sedikit mahasiswa yang mau kuliah di bidang pariwisata ini, makanya kita juga menyediakan beasiswa untuk program tersebut agar mampu meningkatkan keinginan bagi masyarakat kuliah di sector ini. Kita bekerjasama dengan Seamolec ini dalam hal pemberian beasiswa dan bantuan kepada mahasiswa”
Muharrir menambahkan pihak Southest Asian Ministers Of Education Regional Open Learning Center (Seamolec) Jakarta pada tahap awal ini akan memberikan beasiswa bagi sebanyak 20 orang mahasiswa sebesar Rp 3 juta permahasiswa untuk bantuan pendidikan selama setahun lamanya. Kedepan jumlah itu diharapkan akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat ini.
Sementara Direktur Akademi Pariwisata Unmuha Aceh Mukhtar Mahmud mengatakan sector pariwisata telah menjadi andalan bagi Pemerintah saat ini. Sehingga pihaknya berusaha membuka jenjang pendidikan dibidang pariwisata mulai tahun ini. Nantinya seluruh dosen yang mengajar diwajibkan mengikuti S2 secara online yang dibiayai oleh Seamolec tersebut.
“Semua dosen yang belum memiliki S2 kita harapkan dapat kuliah lagi secara online. System belajarnya nanti akan ada dua kategori, yakni setiap hari melalui online atau hanya Sabtu dan minggu sepenuh hari. Kita harapkan dapat menciptakan SDM yang terampil dibidang pariwisata di Aceh”
Mukhtar menambahkan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi terhadap pelaksanaan program studi pariwisata tersebut agar masyarakat terpikat untuk kuliah disana. Menurutnya, saat ini pembelajaran bisa menggunakan Tekhnologi dan tanpa bertatap muka langsung dengan dosen. Hal itu dinilai penting bagi masyarakat yang memiliki kesibukan yang padat tapi ingin melanjutkan kuliahnya.