PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 30 persen untuk 2011. Pertumbuhan kredit tersebut tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan kredit yang berhasil dicapai BTN pada 2010 yang juga sekitar 30 persen. Hal tersebut disampaikan Branch Manager PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Banda Aceh, Teuku Junaidi saat pembukaan kantor cabang pembantu wilayah Ulee Kareng, Rabu (09/02) di Banda Aceh.
Untuk mendukung pertumbuhan kredit tersebut, Junaidi menyatakan BTN telah menyiapkan dua skema pendanaan, yaitu penerbitan obligasi senilai Rp 2 triliun pada semester I 2011, dan pelaksanaan sekuritisasi aset kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) yang nilainya mencapai Rp1 triliun.
“Kredit kita tumbuh sekitar 30 persen di 2010. Kita targetkan di 2011 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) bisa tumbuh lagi hingga 30 persen,” ungkapnya.
Junaidi menambahkan untuk melakukan ekspansi kredit 29 -30 persen atau setara kredit baru Rp 25 triliun, pihaknya akan mengembangkan beberapa strategi, termasuk dengan menumbuhkan dana pihak ketiga (DPK).
“Selain itu, BTN akan meningkatkan kerja sama dengan para pengembang perumahan, mempercepat proses kredit, dan memperbaiki fitur kredit untuk memudahkan nasabah” ujarnya.
Terkait dengan kredit perumahan yang merupakan spesialisasi BTN, BUMN itu menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) untuk 200 ribu rumah tahun ini. Dari jumlah itu, penyaluran KPR untuk 120 ribu rumah akan menggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang disediakan pemerintah.
“Kami mengalokasikan kredit murah sebesar Rp 5,9 triliun untuk 2011 dan kami yakin dapat melampaui target itu,” Jelasnya.
Dalam skema FLPP, pemerintah mengalokasikan 60 persen pagu kredit dengan tingkat bunga rendah berjangka 15 tahun. Menurut Junaidi, itu sangat membantu bank dalam memberikan kredit murah berjangka panjang kepada calon pembeli. Namun, FLPP hanya bisa diterima calon pembeli yang berpenghasilan tetap Rp 2,5 juta – Rp 4,5 juta per bulan dan merupakan pembelian rumah pertama.