Tidak ada satu daerah pun di Provinsi Aceh yang bebas dari tanaman ganja, bahkan di beberapa daerah seperti Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan Kabupaten Pidie menjadi lumbung penghasil ganja terbanyak dibandingkan kabupaten lain.
Hal itu dikatkan Direktur Narkoba Polda Aceh, Kombes Polisi Rahadi Mulyanto saat pelepasan pasukan gabungan TNI dan Polri yang akan melakukan Operasi Rencong Antic Satu tahun 2011.
Rahadi mengatakan Operasi Antic Rencong Satu tersebut akan berlangsung selama 20 hari dengan sasaran Narkoba terutama jenis ganja di pedalaman Aceh seperti pegunungan Tangse, Pidie, Bireuen dan Aceh Utara. Dalam operasi tersebut selain melibatan TNI/Polri juga melibatkan Mahasiswa Mapala Unsyiah serta aparat polisi Polres setempat.
“Kalau ganja di Aceh saya berani katakana diseluruh wilayah ada, bukannya hanya di Tangse atau Lamteuba saja , nah fokus operasi ini terutama kewilayah Tangse Dan Aceh Utara tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa bergeser hingga ke Gayo Lues,” katanya.
Rahadi menambahkan selain melakukan pemusnahan ladang ganja, dalam operasi tersebut juga akan dilakukan penanaman pohon pengganti ganja seperti durian, sekaligus sosialisasinya kemasyarakat.
Rahadi juga mengatakan, untuk jenis Narkoba shabu hingga kini belum ditemukan ada atau tidaknya pabrik di Aceh, akan tetapi peredaran narkoba jenis shabu sudah semakin banyak di Aceh.
Rahadi mengingatkan pasukannya agar dalam operasi tersebut tidak takut-takut menangkap para pelaku bahkan jika mereka berasal dari TNI/Polri sekalipun. Sebelumnya diakui Kapolda Aceh Irjen Polisi Iskandar Hasan akhir-akhir ini semakin banyak Polisi yang terlibat Narkoba, bahkan kasus terakhir yang terjadi di Aceh Timur melibatkan 6 anggota Polsek. (im)