Pemerintah Aceh meminta agar seluruh masyarakat dan semua elemen yang ada dibawah kepemerintahannya untuk tetap tenang menyikapi gejolak politik di Mesir. Pemerintah meyakini kondisi pelajar atau mahasiswa Aceh di Mesir dalam keadaan baik-baik saja.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kepada wartawan, Sabtu (05/02) di Banda Aceh menyatakan pihaknya mengizinkan jika ada mahasiswa Aceh yang bertahan di Mesir, karena gejolak politik di Mesir tidak lebih berbahaya dari Aceh dimasa konflik dulu.
“Hanya matinya aktivitas pelayanan publik membuat mahasiswa sulit menjalankan aktivitasnya. Pemerintah juga mengizinkan mahasiswa Aceh yang berada di Mesir tetap bertahan di Mesir jika tidak ingin pulang ke Aceh,” jelasnya.
Irwandi menambahkan kepulangan pelajar atau mahasiswa Aceh di Mesir diurus oleh Pemerintah pusat. Pemerintah juga terus memantau keadaan para mahasiwa di Mesir selama berlangsung krisis politik. Keluarga mahasiswa yang anaknya masih berada di Mesir diharapkan tidak panik karena situasinya telah terkendalikan.
“Jangan berlebih-lebihan lah menyikapi gejolak politik di Mesir itu. Mahasiswa Aceh di Mesir semua dalam kondisi baik. Tak perlu khawatir karena semuanya telah diurus oleh pemerintah,” ujarnya.
Menurut Irwandi, dibandingkan dengan konflik Aceh dulu, pergolakan di Mesir tidak ada apa-apanya. Jadi, tidak perlu takut. Cuma para demonstran yang berisiko keselamatannya. Sedangkan mahasiswa Aceh aman-aman saja sebab tidak melakukan perlawanan apapun.
“Keluarga tak perlu cemas, karena paling mereka hanya tersangkut sebentar. Sebanyak 300-an lagi mahasiswa Aceh yang berada di Mesir dan akan dipulangkan dalam waktu dekat. Namun, apabila ada mahasiswa yang ingin bertahan di Mesir, silahkan saja. Paling konflik politik itu hanya berlangsung selama 2 bulan,” demikian Irwandi Yusuf. (im)