Lembaga donor Multi Donor Fund (MDF) selama 5 tahun pasca rehab rekon Aceh dan Nias telah menyumbangkan sekitar USD 678 juta atau mencapai Rp 7 Miliar bagi proses rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa dan tsunami 2004 silam. Hal itu disampaikan Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia pada pelaporan kemajuan Multi Donor Fund untuk Aceh Nias enam tahun pasca tsunami yang berlangsung, Kamis (20/01) di Banda Aceh.
“MDF telah mendonorkan sekitar Rp 5 Miliar untuk mendanai sejumlah proyek di Aceh dalam rangka membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi pasca tsunami,” katanya.
Sementara Suprayoga hadi, Direktur Pengembangan Kawasan Tertinggal Bappenas menyatakan semua dana tersebut berasal dari 15 donatur yang terdiri dari berbagai negara di dunia dan jumlah yang paling besar disumbangkan komisi Eropa lebih dari Rp 200 Miliar.
Untuk pelaksanaan sejumlah proyek telah mengahabiskan dana USD 640 atau Rp 6 Miliar lebih yang dikelola pemerintah lokal, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh Nias, serta lembaga swadaya masyarakat.
“Selebihnya akan dialokasikan untuk membiayai sejumlah proyek lain yang rencananya akan diselesaikan hingga tahun depan,” katanya.
Lembaga yang didirikan pada Mei 2005 itu telah mendanai sejumlah proyek di antaranya pemulihan, perbaikan infrastruktur dan transportasi, lingkungan serta peningkatan kapasitas lembaga pemerintah lokal, masyarakat sipil dan swasta.
Sementara itu Manajer MDF Shamima Khan menyatakan, sisa dana yang tersedia sekitar USD 1,2 juta akan dititik beratkan bagi pembangunan infrastruktur karena selama ini lebih menfokuskan pada perbaikan sarana komunitas seperti pembangunan rumah korban tsunami.
“MDF akan berada di Aceh hingga 2012 melebihi mandat BRR yang hanya sampai 2009 karena yang kita lakukan ini merupakan proyek jangka panjang serta focus pada perekonomian dan pembangunan jangka panjang,” katanya.
Di samping itu, Shamima menyakinkan bahwa bantuan MDF untuk Aceh akan terus berlanjut yang direncanakan hingga 2012 di mana proyek MDF juga akan memprioritaskan perbaikan fasilitas sanitasi dan listrik.