Ketua Umum DPP Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI), Baran Wirawan menyatakan bantuan yang selama ini diberikan pemerintah kepada kaum petani di Indonesia, disadari atau tidak justru hanya berdampak pada budaya konsumtif saja. Hal ini terjadi karena masih lemahnya sistim kelembagaan yang mengikat para petani.
Menurut Baran, pemerintah telah merancang untuk memberikan bantuan kepada petani melalui lembaga tempat mereka bernaung agar nantinya bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian yang bisa mendongkrak perekonomian para petani itu sendiri. Menurutnya, setiap tahun, Kementerian Pertanian memberikan bantuan hingga Rp 1 Triliun untuk para petani di 10 ribu desa di Indonesia.
“Petani kita harus punya kelembagaan yang baik untuk meningkatkan produkvitasnya, sehingga kalau berkelompok bisa bersama – sama berusaha untuk lebih baik,” katanya.
Sementara Ketua Demisioner PPNSI Aceh, Pembina Purba mengatakan pihaknya selama ini melalui koordinasi dengan tingkat kabupaten kota sudah banyak melakukan pengembangan, serta pemberdayaan bagi masyarakat petani dan nelayan, namun di akuinya bantuan dari kementrian pertanian banyak yang disalahgunakan.
“Petani kita beda dengan petani diluar, disini kalau dapat bantuan sebulan kemudian dijual, jadi kita juga kesusahan,” katanya.
Purba menambahkan Pemerintah Aceh harus mempunyai inovasi baru untuk memajukan para petani dan nelayan, kerena bertani dan nelayan merupakan mata pencarian utama dari masyarakat Indonesia. (im)