Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh higga kini belum memiliki gedung sebagai Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A), padahal BP3A di kabupaten kota sudah semua memiliki gedung tersebut.
Kepala BP3A Aceh, Ismayani mengatakan pihaknya sudah menyurati Gubernur Aceh agar menyediakan anggaran pada tahun 2011 untuk membangun gedung tersebut karena selama ini BP3A Aceh hanya menitipkan kasus – kasus kekerasan di Rumah Sakit Bhayangkara, selain itu BP3A juga belum memiliki gedung kantor sendiri.
“Mengenai P2TP2A gedungnya baru saja kami surati bapak Gubernur, kita provinsi belum ada gedung itu sedangkan dikabupaten sudah ada, nah sekarang kita masih menitip di PPT rumah sakit bayangkara, jadi BP3A Aceh mungkin masih yang termiskin dari pada tingkat dua,” katanya.
Ismayani menambahkan saat ini BP3A Aceh juga tidak memiliki BKOW Provinsi, sehingga Ismayani sangat berharap adanya upaya pembangunan sarana dan prasarana untuk BP3A, seperti Kantor, P2TP2A dan Gedung BKOW.
Lebih lanjut Ismayani menambahkan selain tingkat kekerasan terhadap perempuan yang semakin meningkat, selama ini diperbatasan Aceh juga di hebohkan dengan kasus – kasus trafiking. (im)