Masih adanya kecurigaan dari berbagai elemen terhadap Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dianggap sebagai suatu hambatan, hal itu dikarenakan masih ada orang yang tidak senang atau bahkan tidak tau tentang LDII.
LDII pernah dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun LDII saat ini sudah berbeda dengan LDII yang difatwakan sesat tersebut. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Abdullah Syam saat memberikan sambutan dan pengarahan pada musyawarah daerah LDII provinsi Aceh, Kamis pagi.
Abdullah Syam membantah tuduhan bahwa LDII mengkafirkan orang lain, bahkan adanya tuduhan jamaah LDII menganggap orang selain jamaah LDII najis dan semua itu telah di sampaikan ketika melakukan klarisifikasi ke MUI pusat.
“Banyak orang yang tidak senang, ini karena komunikasi saja, sehingga muncul isu kalau ke mesjid harus dipel, kalau salaman menganggap orang lain najis, jadi kita tegaskan kita LDII tidak pernah dalam dakwahnya mengkafirkan orang,” katanya.
Sementara itu dalam sambutannya Abdullah juga menyerukan penyelamatan moral generasi muda yang semakin dangkal dari pengetahuan agamannya, hal itu disebabkan oleh semakin mudahnya mengakses fasilitas dunia maya, sehingga terjadinya pergaulan bebas, dan penyalahgunaan Narkoba yang umumnya melibatkan anak remaja.
Untuk itu diharapkannya ada peran dakwah dari Ormas – Ormas Islam untuk mencegahnya, menurutnya peran dakwah dengan kemajuan teknologi kurang berimbang sehingga akan semakin sulit dicegah jika tidak dimulai dari sekarang. (im)