Ketua DPW PKS Aceh, Ghufran Zainal Abidin, yang juga anggota Komisi A DPR Aceh meminta pemerintah Aceh dan pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pendangkalan aqidah yang ditemukan di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Bener Meriah.
“Saya kira masih ada yang bermain di Aceh untuk mengganggu perdamaian dengan berbagai cara seperti pendangkalan aqidah,” Kata Ghufran Rabu (29/9).
Atas makin maraknya temuan kasus pendangkalan aqidah di provinsi yang sedang menjalankan syariat Islam ini, Ghufran pun meminta pemerintah untuk mengusut tuntas aktor dibalik semua itu.
Selama ini, menurutnya, umat Islam di Aceh tidak pernah mengganggu non muslim untuk mempercayai keyakinannya, seharusnya begitu juga sebaliknya. ”Pendangkalan aqidah, isu terorisme, perampokan dan maksiat harus dijadikan musuh bersama” ujarnya.
Terkait dengan kasus ini, pihaknya di kabupaten/kota telah berkoordinasi dengan Pemerintah setempat untuk bersama – bersama mengusut kasus tersebut. Tidak mungkin aparat kepolisian kita mampu menuntaskan semua itu tanpa adanya dukungan dan keterlibatan masyarakat.
Untuk mengantisipasi hal yang sama terus terulang di Aceh, Ghufran pun mengusulkan agar pembangunan negeri harus berbasis Desa (Gampoeng), dimana masyarakat harus dapat menjaga kekompakan dari segala bentuk kekerasan, perampokan, maksiat dan tentunya pendangkalan aqidah. “Bila semua kompak, itu semua pasti tidak akan terjadi,” sebut Ghufran. (im)