Pemerintah provinsi Aceh pada tahun ini akan mengoperasikan empat dayah diperbatasan Aceh, ke empat dayah tersebut masing terletak di kabupaten Aceh Tamiang, kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan dayah se Aceh dan badan dayah untuk membicarakan manajemen, kurikulum dan meminta dukungan dari seluruh pimpinan dayah di Aceh terkait pembukaan dayah di perbatasan Aceh.
Nazar mengatakan pembukaan dayah tersebut dimaksudkan untuk penguatan aqidah masyarakat perbatasan serta untuk pembinaan sejumlah muallaf yang akhir-akhir ini banyak masuk islam. Nazar menambahkan selama ini dayah di Aceh hanya terkonsentasi di wilayah pantai timur Aceh seperti Aceh utara dan Aceh timur, sehingga pendidikan agama diwilayah perbatasan dinilai masih sangat minim.
“Selama ini dayah di Aceh yang sangat banyak kan dibeberapa kabupaten, Aceh Besar, Bireun, Pidie sedikit, Aceh Selatan, di barat pun mulai melemah, apalagi didaerah perbatasan, jadi dayah perbatasan ini untuk penguatan akidah, menguatkan ilmu umum dan juga untuk mendorong dayah-dayah yang lain” tandasnya.
Lebih lanjut Nazar mengatakan dayah – dayah tersebut akan mulai menerima siswa pada bulan juni – juli mendatang untuk tingkat SMTP,untuk tahap pertama tiap-tiap kabupaten akan menerima 60 murid, sedangkan untuk tenaga pengajarnya akan diambil dari dayah dan pegawai negeri yang telah disekolahkan. Namun Nazar mengakui dayah – dayah tersebut belum rampung seratus persen, namun dalam tahun ini akan segera diselesaikan.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/april 10/05042010_SALMAN_EMPAT DAYAH PERBATASAN.MP3