Pemerintah Aceh meminta travel warning yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan pemerintah Australia untuk dicabut karena Aceh masih Aman dari gangguan keamanan. Namun pemerintah Aceh belum mengirim surat untuk dicabutnya travel warning tersebut karena travel warning itu belum berpengaruh apa – apa untuk Aceh.
Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk bepergian ke Indonesia, Namun travel warning tersebut cuma ditujukan ke Provinsi Aceh.
Gubernur Aceh, Irwandi yusuf mengatakan peringatan perjalanan (travel warning) yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan Australia pekan lalu terhadap para staf asingnya agar tidak berkunjung ke Aceh karena banyaknya razia teroris, ternyata tidak berdampak signifikan.
“kalau mau yang sebenarnya saat sekaranglah masa yang paling aman di Aceh, karena yang pertama teroris juga sedang berusaha keluar dari Aceh dan yang kedua, pasca pengjaran teroris itu kriminal lainnya juga berkurang, karena mereka takut dianggap teroris”.
Sementara itu Kepala Imigrasi Banda Aceh, Wilmar Sayuti mengatakan meskipun ada travel warning dari PBB namun jumlah turis yang berkunjung ke Aceh dalam pekan ini justru meningkat, jika pekan sebelumnya hanya 5 sampai 7 orang turis yang masuk Aceh setiap harinya, pekan ini justru meningkat antara 10 hingga 15 orang perhari.
Wilmar mengatakan terdapat sekitar 300 staf PBB di Aceh atau 10 persen dari total pekerja asing pascatsunami.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/maret 10/100329_SALMAN_TRAVEL WARNING CABUT .MP3
Author: Salman Iqbal
Positon: Reporter