Produksi Padi Aceh 2017 Diprediksi 2,4 Juta Ton

Pemerintah Aceh berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya padi guna mewujudkan daerah ini sebagai lumbung pangan nasional.

“Meskipun lahan sawah di Aceh terus berkurang, tapi hasil produksi padi terus meningkat setiap tahunnya,”ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Hasanuddin Darjo, melalui Kabid Tanaman Pangan Mukhlis, kepada wartawan di kantor Pertanian setempat, Sabtu (17/06/2017).

Ia menyebutkan, peningkatan produksi padi sudah terjadi sejak tahun 2013 yakni produksi padi Aceh mencapai 1,7 juta ton, 2014 produksinya mencapai 1,8 juta ton, dan 2015 produksinya mencapai 2,3 juta ton, kemudian di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan yakni 2,2 juta ton.

Namun, kata Mukhlis, bedasarkan prediksi dari BPS di tahun 2017 ini produksi padi Aceh hanya mencapai 2,4 juta ton. Tapi itu kan hanya prediksi saja bisa meningkat lebih atau turun.

“Sebenarnya produksi padi Aceh di tahun 2017 ditargetkan mencapai 2,5 juta ton,”ungkapnya.

Untuk merealisasikan terget produksi padi tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh telah melakukan berbagai upaya diantaranya menyediakan pompa air, menyalurkan bibit padi, dan bantuan lainnya.

Apalagi, jelasnya, saat ini lagi terjadi kemarau, banyak petani yang terancam gagal panen, jika tidak ada air dalam beberapa minggu ini.

“Memang sebelumnya ketika terjadi kemarau berkepanjangan kita sudah mengantisipasi dengan menyediakan pompa air di pos-pos yang telah ditentukan, dengan begitu petani tidak perlu takut untuk gagal panen,”katanya.

Selain itu, kita meminta bantuan dari Babinsa, penyuluh dan mentri tani dilapangan untuk melihat kondisi tanaman padi dilapangan. Karena ada sebagian daerah tanaman padi sudah mulai kekeringan, tapi buka kering total kalau hujan turun dalam satu dan dua minggu kedepan masih bisa hidup.

Ia juga meminta kepada teman-teman, Babinsa, penyuluh, PPL, mentri tani dan dinas pertanian setempat untuk mengantisipasi kekurangan air.

“Kalau jumlah pompa air yang dimiliki dinas pertanian Provinsi dan Kabupaten sudah sangat cukup untuk mengatisipasi kekeringan ini,”sebut Mukhlis.

“Mudah-mudahan tidak terulang lagi seperti tahun lalu, pompa ada tapi sumber airnya yang tidak ada, kita harapkan tahun ini ada sumber airnya sehingga petani tidak gagal panen,”paparnya.

Lebih lanjut, Mukhlis menambahkan, selama ini permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi padi di Aceh adalah belum cukupnya air irigasi disemua level saluran irigasi, dan belum cukup penyedian benih bibit unggul bermutu.

Kemudian, tidak cukup pengalokasian pupuk subsidi sesuai kebutuhan real dilapangan, dan terbatasnya alat pertanian untuk mempercepat pengelolahan lahan, panen, dan pasca panen, dan dampak perubahan iklim memacu pertumbuhan ekplosif organisme penggangu tumbuhan, kekeringan dan banjir.

“Meskipun demikian kita optimis target produksi padi 2,5 juta ton akan tercapai di akhir tahun 2017 ini, apalagi pemerintah aceh menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu program prioritas di tahun 2017 ini,”pungaksnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads