Pengurus Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh-Jakarta, menyatakan keberatan atas inisiatif Adnan Beuransyah anggota DPR. Aceh dari Partai Aceh yang mengusulkan Rp.50 M untuk pelantikan Wali Nanggroe (WN).
“Bila Gubernur Aceh menyetujui angka itu, maka dapat mencedrai rasa keadilan, rakyat sedang krisis, sementara elite suka-suka” hal disampaikan Wakil Ketua IMPAS, Zulfikar (1/10) di Jakarta.
Bila usulan itu disetujui oleh gubernur, maka sepatutnya bila rakyat menuntut janji pasangan Zikir ketika kampanye calon gubernur. “Penuhi janji Rp.1 juta/KK/Bulan, itu janji, rakyat jangan terus dibodohi” imbuh Zulfikar dengan kesal.
Bagi Masyarakat Aceh anggaran Rp.5O M, itu sangat besar kalau hanya digunakan untuk pelantikan WN, maka itu melukai rasa keadilan.
“Masyarakat tersiksa dengan janji-janji manis, sementara yang datang kemudian malah dapat boh manok mirah” (manisnya-pen).
Bila, pemerintah Aceh tetap ngotot dengan kehendaknya, maka IMPAS berharap Mendagri dapat berpikir realistis.
“Kepentingan rakyat perlu diutamakan, untuk pelantikan WN cukup seremoni saja dan khanduri untuk anak yatim, sekira Rp. 1,5 M sudah sangat memadai, Pelantikan presiden saja, hanya membutuhkan Rp.1, 2 M ” kata Zulfikar.
