UN 2011 Harus Bebas Dari Gacok

Pemerintah menilai selama ini Ujian Nasional (UN) merupakan tolak ukur mutu pendidikan di suatu daerah. Hanya saja, keabsahan UN belum bisa diuji. Pasalnya, gacok berperan di balik tingkat kelulusan UN itu sendiri. Bahkan tak jarang sang gacok UN adalah guru yang mengawas keberlangsungan ujian.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Drs Ramli Rasyid kepada wartawan di Banda Aceh

Meski demikian, PGRI Aceh tetap setuju dengan diselenggarakannya UN dalam waktu dekat ini. Namun pihaknya tidak akan mentolerir jika ada oknum guru ataupun kepala sekolah yang melakukan kecurangan, seperti menjadi gacok (pembocor jawaban) pada UN mendatang.

“UN itu kan untuk menguji peserta didik atas keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah, bukan penentuan mutu pendidikan,” ungkapnya.

Dia mengimbau para guru dan kepala sekolah yang menjadi pelaksana UN tidak melakukan persekongkolan dengan peserta didik dan memberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab UN berdasarkan kemampuan mereka.

Apapun hasil yang dicapai, kata Ramli, itulah yang akan menunjukkan seberapa jauh keberhasilan para guru serta siswa sendiri dalam menyerap pembelajaran yang diberikan.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh tersebut juga menyampaikan, bahwa untuk melahirkan mutu pendidikan yang baik, nasib serta kesejahteraan guru kiranya perlu diperhatikan oleh pemerintah.

“Kalau hal itu dilakukan, akan melahirkan peserta didik yang berkualitas,” katanya.

Ramli menambahkan guru di Aceh berperan dalam menyukseskan pembangunan menuju cita-cita Aceh yang baru, cerdas, damai serta adil dan makmur. Ia yakin, kebangkitan Aceh baru haruslah dimulai dari guru atau tenaga pendidik dan pendidikan, sehingga pendidikan Aceh lebih maju lagi di masa mendatang.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads